New York, 17 Dzulhijjah 1436/1 Oktober 2015 (MINA) – Pertemuan puncak Majlis Umum PBB di New York beberapa waktu lalu menghasilkan konvensi menekan pendanaan terorisme, aksi pemboman dan akses bahan nuklir.
Rilis resmi PBB yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan bahwa negara-negara anggota PBB menyatakan komitmen mereka untuk memperkuat koordinasi tindakan praktis melawan terorisme, yang termuat dalam aturan terbaru dari yang pernah dilakukan sebelumnya.
Berkaitan dengan ISIS, Presiden Amerika Serikat Barrack Obama mengatakan, aksi teror yang dilakukan kelompok itu bisa dihentikan jika Presiden Suriah saat ini, Bashar Al-Assad meletakkan jabatannya. Hal tersebut diungkapkan sehari setelah perbedaan pandangan antara Presiden Putin dan Presiden Obama mengenai nasib Presiden Suriah.
“Di Suriah, untuk menghentikan ISIS, dibutuhkan pemimpin baru. Dan saya percaya soal pemimpin baru,” kata Obama dalam pertemuan puncak kontra terorisme yang dihadiri sekitar 100 pemimpin di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.
Baca Juga: Penerima Zayed Award 2025 dari Pejuang Perubahan Iklim hingga Organisasi Kemanusiaan
Obama menyatakan kesediaan AS untuk bekerja sama dengan Rusia dan bahkan Iran dalam melawan kelompok ISIS, juga mengakhiri konflik di Suriah. Namun Obama memperingatkan bahwa Assad tidak bisa tetap menjabat hingga waktu yang tak terbatas.
“AS bersiap untuk bekerja sama dengan setiap negara, termasuk Rusia dan Iran, untuk menyelesaikan konflik. Tapi kita harus mengakui bahwa tidak akan bisa, setelah terjadi pertumpahan darah, pembantaian, untuk kembali pada status quo sebelum perang,” kata Obama, merujuk pada posisi Assad.
“Kami sepakat untuk sesegera mungkin mengakhiri konflik ini. Bahkan kalau harus dilakukan besok, kami telah menyiapkan diri untuk menghetikan konflik,” imbuhnya.
Di lain fihak, Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina mengamini ucapan Obama dan menyebut bahwa kejahatan yang dilakukan oleh para pelaku teror sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia.
Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS
“Ada dua tantangan global yang menimbulkan ancaman terbesar bagi kelangsungan peradaban manusia, salah satunya aksi terror,” kata Hasina saat berbicara di hadapan para diplomat yang hadir pada pertemuan Majlis Umum PBB di New York. (T/P011/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina