Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS PERTIMBANGKAN PENGIRIMAN SENJATA MEMATIKAN KE UKRAINA

Rudi Hendrik - Selasa, 10 Februari 2015 - 10:38 WIB

Selasa, 10 Februari 2015 - 10:38 WIB

619 Views

Konferensi pers bersama Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Washington, Senin 9 Februari 2015. (Foto: AP)
Konferensi pers bersama <a href=

Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Washington, Senin 9 Februari 2015. (Foto: AP)" width="300" height="200" /> Konferensi pers bersama Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Washington, Senin 9 Februari 2015. (Foto: AP)

Washington, 20 Rabi’ul Akhir 1436/10 Februari 2015 (MINA) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan, pemerintahannya sedang melihat semua opsi dalam menangani krisis di Ukraina, namun masih mempertimbangkan apakah akan mengirimkan senjata mematikan ke Kiev.

Obama mengatakan dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Angela Merkel pada Senin (9/2), timnya sedang mempertimbangkan “apakah ada hal-hal lain yang dapat dilakukan untuk membantu Ukraina memperkuat pertahanannya dalam menghadapi agresi Rusia”.

Menurutnya, agresi Rusia di Ukraina telah memperkuat kesatuan AS dan Eropa, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Secara terpisah, Merkel menegaskan kembali, ia melihat ada solusi militer untuk pertempuran di timur Ukraina.

Namun Merkel dan para pemimpin Eropa lainnya kukuh menentang untuk mempersenjatai Ukraina, sebagian karena takut memicu perang proxy dengan Rusia. Konflik telah menewaskan 5.400 orang dalam waktu kurang dari setahun.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Wanita pemimpin Jerman itu telah berusaha menegosiasikan kesepakatan damai dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan mengadakan pembicaraan krisis di Moskow pekan lalu, bersama Presiden Perancis Francois Hollande.

Sementara itu, sebuah pertemuan puncak para pemimpin Ukraina, Jerman, Perancis dan Rusia, direncanakan diadakan akhir pekan ini, setelah Merkel meninggalkan Washington. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Timur Tengah
Amerika
Eropa
Palestina
Indonesia