Jakarta, 4 Jumadil Akhir 1438/ 3 Maret 2017 (MINA) – Aktris Muslimah Oki Setiana Dewi (OSD) terpilih menjadi salah satu peserta program pertukaran Muslim Indonesia-Australia. Ia berharap melalui program ini tidak ada lagi Islamofobia di Australia maupun negara lainnya.
Oki mengatakan saat media gathering Program Pertukaran Muslim Australia Indonesia (MEP) 2017 di Kedutaan Besar Australia Jakarta, Jumat (3/3), pada agenda nanti para peserta akan bertemu profesor-profesor yang beragama Islam dan Yahudi untuk melakukan dialog lintas agama, mengetahui keadaan Islam baik dalam pandangan orang Islam maupun non Islam terhadap Islam.
“Banyak orang yang fobia terhadap Islam, dengan pandangan seperti ini kita akan menyampaikan kepada teman-teman di sana di antaranya tentang Islam yang rahmatan lil ‘Alamin. Islam merupakan agama kasih sayang, hal ini sudah terlihat kepada sosok seorang Rasulullah dan juga sikap toleransinya. Kita akan berusaha menyampaikan bahwa Islam bukan seperti yang mereka katakan, targetnya tidak ada lagi Islamofobia,” jelas Oki kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dia berharap melalui program tersebut bisa menambah jaringan dakwah lintas negara.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
“Harapan saya selain menambah wawasan dan networking, saya berharap dengan program ini sekaligus berdakwah memperjuangkan Islam, dengan dakwah bersama teman-teman di Australia nanti, bisa mendekatkan kita kepada Allah, selanjutnya dengan program ini pemahaman di bidang kultur dan budaya menjadi lebih luas juga,” ungkap Oki.
Oki adalah presenter televisi terkenal dan aktris Muslimah yang berdomisili di Jakarta. Dia dikenal dengan perannya dalam drama religi Ketika Cinta Bertasbih.
Oki aktif dalam Pergerakan Wanita Nasional, organisasi yang berfokus pada peningkatan pemahaman peranan di keluarga. Oki memiliki gelar Sarjana jurusan Sastra Belanda dari Universitas Indonesia (2012) dan Master Pendidikan Usia Dini dari Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta (bidang pengajaran dan komunikasi) dan Perguruan Tinggi Ilmu Qur’an (PTIQ), Jakarta (bidang Ilmu Qur’an).
Setidaknya lima peserta pertukaran Muslim Indonesia-Australia tahap pertama akan berangkat pekan ini menuju tiga kota besar di Australia.
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga
Tahap pertama yang berangkat tanggal 5 Maret 2017. Sementara untuk peserta tahap kedua yang berjumlah lima orang akan menyusul dalam waktu dekat.
Program yang telah dijalankan selama 15 tahun tersebut telah merekrut 57 warga Australia berkunjung ke Indonesia dan 142 warga Indonesia yang berkunjung ke Australia.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesepahaman antara kedua negara dari berbagai sisi mulai dari agama, kebudayaan, bahasa dan lainnya.
Selama pembukaan pendaftaran, ada sekitar 250 peserta yang diseleksi menjadi 10 besar yang lolos. Peserta tahap pertama kali ini berasal dari Makasar, Lombok Barat, Jogjakarta, Jakarta.
Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?
Program ini didirikan sejak 2002 oleh Australia-Indonesia Institute dan bermitra dengan Universitas Paramadina. (L/R07/RE1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan