Peru Luncurkan Penyelidikan terhadap Tentara Israel yang Terlibat Genosida Gaza

sri astuti - 34 detik yang lalu

34 detik yang lalu

0 Views

Lima, MINA – Sebagai langkah besar untuk menegakkan keadilan internasional, Peru telah meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap seorang tentara Israel, yang terlibat dalam genosida di Gaza.

Penyelidikan ini menyusul pengaduan hukum yang diajukan oleh Hind Rajab Foundation (HRF), kelompok hak asasi manusia yang berfokus pada keadilan bagi para korban Palestina. Quds News melaporkan, Sabtu (24/5).

Julio César Arbizu González, seorang pengacara hak asasi manusia ternama di Peru, mengajukan pengaduan atas nama Yayasan tersebut.

Tentara yang diselidiki bertugas di Korps Teknik Tempur militer Israel. Ia dituduh membantu menghancurkan permukiman sipil di Gaza selama serangan militer Israel tahun 2023–2024.

Pengaduan tersebut mencakup bukti video dan intelijen sumber terbuka. Pengaduan tersebut mengungkap bahwa tentara tersebut melakukan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan tindakan genosida.

Ini adalah kasus pertama yang diketahui di Peru yang menargetkan warga negara Israel atas kejahatan di Gaza. Kasus ini mencerminkan komitmen Peru terhadap hukum internasional dan prinsip yurisdiksi universal. Berdasarkan prinsip ini, negara-negara dapat mengadili kejahatan internasional yang serius meskipun kejahatan tersebut dilakukan di luar negeri.

Kasus ini menyoroti peran Korps Teknik Tempur Israel di Gaza. Unit tersebut telah menjadi kekuatan utama dalam menghancurkan infrastruktur sipil Gaza. Seluruh lingkungan diratakan. Ribuan orang kehilangan rumah mereka. Banyak daerah kini tidak dapat dihuni.

Hind Rajab Foundation telah mengumpulkan ratusan berkas kasus terhadap tentara Israel di Korps Teknik. Berkas-berkas ini diajukan ke pengadilan di berbagai berbagai benua.

Korps Teknik bertanggung jawab atas penghancuran seluruh lingkungan di Gaza. Menurut data terbaru, sekitar 280.000 keluarga sangat membutuhkan tempat berlindung setelah pasukan Israel menghancurkan rumah mereka. Militer Israel juga telah menghancurkan 225 gedung pemerintah, 143 sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan secara menyeluruh, dan merusak sebagian 366 lainnya.

Selain itu, 828 masjid diratakan, dan 167 lainnya rusak parah, sehingga memerlukan restorasi penuh. Tiga gereja juga menjadi sasaran. Kerugian perumahan sangat mengejutkan, dengan sekitar 210.000 unit rumah hancur total, 110.000 tidak dapat dihuni, dan 180.000 rusak sebagian.[]

Mi’raj News Agency (MINA)