Jambi, 24 Rajab 1438/21 April 2017 (MINA) – Direktur Perguruan Tinggi, Iptek dan Kebudayaan Kemen-PPN/Bappenas Amich Alhumami mengatakan, dalam 15 tahun terakhir, institusi pendidikan tinggi Islam telah berkembang pesat melalui proses transformasi kelembagaan dari IAIN ke UIN, yang disertai pengembangan bidang-bidang keilmuan.
Hal tersebut disampaikan Amich dalam paparannya pada kegiatan Rembuk Nasional Perencanaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), di Jambi (20/4). Demikian Kemenag dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Amich menilai, transformasi kelembagaan semakin mantap ketika sumber daya manusia di lingkungan institusi pendidikan tinggi Islam semakin membaik dilihat dari: Pertama, dosen-dosen menempuh pendidikan master dan doktoral di luar negeri.
Kedua, pengalaman sekolah di luar negeri membuka peluang kerja sama kelembagaan dengan perguruan tinggi asing; Ketiga, pengembangan keilmuan kian terbuka dan luas yang memadukan khazanah tradisi Islam klasik yang sangat kaya dengan metodologi akademik dan keilmuan modern yang merujuk tradisi Barat; dan Keempat, meningkatkan produktivitas dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Dia mebegaskan. transformasi kelembagaan prguruan tinggi Islam harus disertai pengembangan bidang keilmuan, selain kajian keislaman (Dirasah Islamiyah), dengan menetapkan Pola Ilmiah Pokok, seperti Tenaga Akademik: Dosen dan Peneliti, Bidang Ilmu Unggulan, Invensi dan Inovasi, Pengembangan Iptek, Penelitian dan Kajian, Penulisan Jurnal Ilmiah, dan Konsorsium Riset.
Di sisi lain, Amich menyoroti masalah posisi riset Indonesia yang masih jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
“Kemen-PPN/Bappenas telah merancang arah kebijakan dan Strategi Peningkatan Akses, Kualitas, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan Tinggi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 melalui peningkatan anggaran penelitian dan merancang sistem insentif untuk mendukung kegiatan riset inovatif. (T/R09/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia