Islamabad, 11 Sya’ban 1437/18 Mei 2016 (MINA) – Pembicaraan damai Afghanistan putaran kelima pada Rabu (18/5) tidak lagi ditujukan untuk menghidupkan perundingan dengan kelompok pejuang Taliban.
Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan Omar Zakhilwal mengungkapkan, pembicaraan yang berlangsung di Islamabad itu justeru memasukkan “tindakan melawan Taliban” sebagai bagian dari agenda perundingan yang melibatkan empat negara, yaitu Afghanistan, Pakistan, Cina dan Amerika Serikat yang dikenal dengan nama Kelompok Koordinasi Segiempat (QGC).
“Pembicaraan tidak lagi ditujukan untuk menghidupkan kembali perundingan dengan Taliban. Kami telah melewati itu sekarang. Kita berbicara tentang langkah-langkah serius yang perlu diambil melawan Taliban. Mereka menolak untuk datang ke negosiasi damai,” kata Zakhilwal kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Taliban telah berulang kali menolak terlibat dalam negosiasi damai dan tidak menunjukkan tanda-tanda menurunkan serangan musim seminya yang sedang berlangsung terhadap pemerintah Afghanistan.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
“Meskipun demikian, perdamaian masih tetap menjadi pilihan kami,” tambahnya.
Taliban belum mengambil satu pun bagian dari empat putaran pembicaraan damai yang diselenggarakan oleh QCG.
Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban mengatakan kepada Al Jazeera, kelompoknya tidak akan beranjak dari tuntutannya.
“Kondisi kami masih sama. Kami menuntut penerapan hukum Islam di Afghanistan dan kepergian semua pasukan asing,” kata Mujahid.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Mohammed Nafees Zakaria, juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan, pertemuan Islamabad ditujukan untuk menyelesaikan konflik yang sedang berlangsung, yang efeknya terhadap Pakistan. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza