Jenewa, 2 Muharram 1435/6 November 2013 (MINA) – Utusan PBB-Liga Arab untuk Suriah mengatakan bahwa perundingan damai antara pemerintah Suriah dan kelompok oposisi gagal terlaksana seperti yang direncanakan pada bulan November.
Namun Lakhdar Brahimi mengumumkan Selasa (5/11) di Jenewa, bahwa diplomat masih berusaha melihat apakah mereka dapat mengadakan konferensi sebelum akhir tahun, Al Jazeera melaporkan yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).
Pengumuman itu muncul setelah ia bertemu dengan para diplomat senior pada dorongan baru untuk mempersiapkan konferensi perdamaian yang sudah lama tertunda. Pemerintah Presiden Bashar al-Assad mengisyaratkan tidak siap untuk bernegosiasi menyerahkan kekuasaan.
Brahimi mengatakan bahwa oposisi terbagi pada tujuannya.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Bukan rahasia bagi siapa pun, dan mereka menghadapi segala macam masalah dan mereka bekerja sangat keras untuk bersiap-siap. Dan mereka tidak siap,” kata Brahimi.
Dia mengatakan seruan Rusia pada hari Selasa bahwa Iran harus diundang untuk negosiasi sedang dipertimbangkan, tapi diskusi tidak lengkap.
Ahmad Jarba, presiden oposisi Koalisi Nasional Suriah, mengatakan tidak akan hadir tanpa kerangka waktu yang jelas untuk keberangkatan Assad, dan juga menentang Iran berada di dalam pembicaraan. Dia mengatakan undangan Iran akan menjadi “provokasi”.
Jarba yang memimpin payung oposisi utama menekankan komitmen kelompok untuk menghadiri Jenewa II hanya sebagai sebuah front bersatu dan menegaskan kembali permintaan tegas untuk gencatan senjata selama pembicaraan.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Koalisi telah menyatakan rencananya untuk bertemu di Istanbul, Turki, pada hari Sabtu untuk memutuskan apakah akan menghadiri pembicaraan damai.
Brahimi mengatakan bahwa jika oposisi tidak berpartisipasi tidak akan ada konferensi Jenewa.
Para diplomat veteran Aljazair mengatakan setelah pertemuan dengan Assad di Damaskus pekan lalu bahwa pemerintah Suriah telah setuju untuk mengambil bagian dalam pembicaraan, sedangkan oposisi berusaha untuk menemukan cara untuk diwakili. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah