Kairo, 3 Muharram 1436/27 Oktober 2014 (MINA)– Kepala tim negosiasi Palestina Azzam Al-Ahmad mengatakan, pembicaraan gencatan senjata langsung dengan Israel telah ditunda sampai pekan kedua November.
“Mesir yang mensponsori negosiasi telah menunda pembicaraan tersebut, karena situasi di Sinai Utara dan penutupan perbatasan Rafah,” kata Azzam Al-Ahmad, seperti dilaporkan Ma’an News Agency yang dikutip Mi’raj Islamic New Agency (MINA), Senin.
Negosiasi tersebut akan kembali dimulai pada Senin (10/11) mendatang untuk membahas gencatan senjata yang dicapai pada 26 Agustus lalu, mengakhiri 51 hari serangan Israel kepada Gaza, Palestina.
Sebelumnya, juru bicara gerakan Hamas, Fawzi Barhoum mengatakan, Mesir telah memberitahu kepada pejabat Hamas bahwa pembicaraan gencatan senjata telah ditunda.
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah
“Mesir akan menetapkan tanggal baru untuk perundingan tidak langsung dan Hamas akan diundang dalam perundingan tersebut,” kata Barhoum.
Pengumuman ini disampaikan setelah adanya serangan mematikan di Semenanjung Sinai Utara, di mana militan yang mengendarai mobil melempar bahan peledak ke sebuah pos pemeriksaan militer, sehingga menewaskan 30 perwira Mesir dan pelakunya sendiri.
Oleh sebab itu Mesir menyiasatinya dengan memberlakukan jam malam di Sinai Utara, dan menutup perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza.
Serangan Israel di Gaza musim panas ini menewaskan lebih dari 2.140 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan 73 di Israel yang sebagian besar tentara.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Serangan Israel itu berakhir pada 26 Agustus lalu dan Israel berjanji akan melonggarkan pembatasan nelayan dan kesepakatan untuk mengadakan pembicaraan tentang isu-isu lainnya.
Selama tujuh tahun terakhir Israel telah melakukan pengepungan di Gaza dan berdampak sangat terbatasnya kegiatan impor dan ekspor, salah satunya bahan bangunan. (T/P010/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir