Rabat, 21 Sya’ban 1436/8 Juni 2015 (MINA) – Perundingan damai Libya yang dimediasi oleh PBB di Maroko Senin ini (8/6), diharapkan bisa mengakhiri konflik di negara penghasil minyak itu dan menyepakati pemerintahan bersatu .
Pemerintah Libya yang diakui secara internasional terpaksa beroperasi dari kota timur sejak aliansi bersenjata Libya Dawn mengambil alih ibukota Tripoli dan mendirikan pemerintahan saingan tahun lalu.
Para pejabat Barat mengatakan, pembicaraan PBB adalah satu-satunya harapan untuk membentuk pemerintahan bersatu dan menghentikan pertempuran antara faksi-faksi yang bersekutu dan pemerintah, Al Arabiya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Perundingan putaran sebelumnya hanya menghasilkan sedikit kemajuan di mana kedua pemerintah dan parlemen berdebat selama berbulan-bulan untuk membentuk pemerintahan bersatu, tetapi PBB mengatakan putaran ini akan menjadi “penentu”.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Misi menerima ribuan pesan dari warga Libya yang prihatin tentang kondisi yang memburuk di negara mereka,” kata misi PBB untuk Libya dalam sebuah pernyataan.
“Pertemuan di Skhirat (Maroko) akan membahas draf baru dari kesepakatan politik berdasarkan masukan terbaru dari para pihak,” kata PBB di situsnya. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)