Jenewa, 16 Rabi’ul Akhir 1436/26 Januari 2016 (MINA) – Perundingan di Jenewa yang bertujuan mengakhiri perang brutal Suriah ditunda dan dijadwalkan pada Jumat mendatang.
Utusan dan mediator PBB Staffan de Mistura mengatakan kepada wartawan pada Senin (25/1) di Jenewa, “jalan buntu” susunan delegasi telah memaksa penetapan kembali tanggal pelaksanaan perundingan.
De Mistura mengatakan, ia berharap dapat mengirim undangan kepada para delegasi pada hari ini, tapi ia menolak mengatakan siapa yang akan diundang hadir, demikian Daily Mail memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pengumuman itu muncul di saat sebuah truk bom bunuh diri menewaskan sedikitnya 23 orang di Kota Aleppo, Suriah.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Menurut lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kebanyakan korban adalah anggota kelompok oposisi Ahrar Al-Sham.
Lembaga yang berbasis di Inggris itu juga melaporkan, seorang komandan oposisi Suriah dan 11 anggota keluarganya juga tewas dalam serangan udara Rusia di desa antara provinsi utara Idlib dan Aleppo.
Upaya baru untuk mengakhiri perang Suriah yang telah menewaskan lebih 260.000 orang dan menciptakan pengungsi setengah dari penduduk negara itu, dilakukan di saat konflik mendekati genap lima tahun.
Pembicaraan merupakan bagian dari rencana PBB yang disepakati tahun lalu. Perundingan sebelumnya menghasilkan gambaran pembentukan pemerintah transisi, konstitusi baru dan pemilihan umum dalam waktu 18 bulan. (T/P001/R05)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata