Ramallah, MINA – Dua organisasi masyarakat sipil pada Rabu {15/7) meminta Kantor Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) untuk memasukkan perusahaan multinasional Jerman, HeidelbergCement, dalam pembaruan tahunan basis data tentang bisnis yang terlibat dalam permukiman ilegal Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
Al-Haq berbasis di Ramallah dan Pusat Penelitian SOMO (Stichting Onderzoek Multinationale Ondernemingen) berbasis di Belanda, menyerahkan laporan penelitian mereka kepada Kantor OHCHR.
OHCHR merilis awal tahun ini database yang telah lama ditunggu-tunggu tentang perusahaan yang melakukan bisnis di permukiman ilegal Israel.
“Sebagai perwakilan masyarakat sipil, adalah tanggung jawab kami untuk mendukung kantor PBB dalam pelaksanaan mandat dengan terus memberikan informasi mengenai keterlibatan bisnis dalam perusahaan pemukiman ilegal Israel,” kata mereka.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Laporan tersebut mendokumentasikan implikasi langsung dan tidak langsung dari operasi HeidelbergCement di tambang batu Nahal Raba melalui anak perusahaannya, Hanson Israel.
“Eksplorasi sumber daya alam Palestina, yaitu batu, telah terjadi dengan sengaja yang bertujuan menyita tanah dan sumber daya Palestina oleh Israel.
Kegiatan itu juga menyediakan bahan konstruksi yang digunakan untuk membangun dan memperluas pemukiman ilegal Israel,” lanjut keterangan mereka. (T/RS2/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya