Tripoli, MINA – Pimpinan Perusahaan Minyak Nasional (NOC) Libya Mustafa Sanallah memperingatkan risiko bencana di pelabuhan minyak El Brega di Libya seperti yang menimpa pelabuhan Beirut, karena adanya peningkatan jumlah militer bersenjata di dekat tangki-tangki berisi bahan bakar dalam jumlah besar.
Ia mengatakan, situasi konflik di Libya masih memanas, pelabuhan minyak ditutup dan operasi ekspor ditangguhkan, demikian MEMO melaporkan, Selasa (11/8).
“Jika tangki minyak terkena sumber panas, maka akan meledak dan menyebabkan bencana,” ujarnya
Sanallah mengungkapkan, di pelabuhan El Brega terdapat 25.000 ton gas amonia beracun dan sangat mudah meledak, akan membentuk awan besar yang mematikan
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
“Puluhan ribu warga Libya berisiko,” tegasnya.
Sanallah menuntut evakuasi militan dan tentara bayaran dari pelabuhan, juga mengimbau ada zona penyangga di sekitar instalasi minyak yang harus tetap bebas dari militer dan persenjataannya.
Pasukan dan milisi yang berafiliasi dengan pensiunan Marsekal Lapangan Khalifa Haftar mengendalikan pelabuhan Libya dan mencegah ekspor minyak, menyebabkan kerugian yang signifikan bagi ekonomi Libya. (T/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah