Tripoli, MINA – Perusahaan Minyak Nasional Libya (NOC) memperingatkan, setiap upaya untuk merusak sektor minyak dapat meningkatkan keresahan di negara yang dilanda konflik tersebut.
Pernyataan NOC yang dikeluarkan pada Sabtu (22/6) malam tersebut, muncul setelah pembicara parlemen menyerukan penghentian produksi.
NOC mengatakan “prihatin dengan seruan baru-baru ini untuk penghentian produksi minyak nasional,” demikian Nahar Net melaporkan.
“Setiap gangguan yang disengaja dari operasi sektor minyak akan sangat berdampak pada aliran pendapatan nasional, berpotensi membuat NOC bertentangan dengan kewajiban kontrak, dan membuat pembagian lebih lanjut di negara ini.”
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Libya telah dilanda konflik sejak pemberontakan 2011 yang menggulingkan dan membunuh Presiden Moammar Gadhafi.
Konflik telah diperburuk sejak April ketika komandan Khalifa Haftar yang berbasis di timur negara, tempat sebagian besar ladang minyak berada, melancarkan serangan terhadap ibu kota Tripoli.
Tripoli adalah pusat Pemerintahan Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara internasional, sementara parlemen terpilih yang mendukung Haftar berbasis di Libya timur, kota Tobruk. (T/RI-1/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza