Dubai, MINA – Kantor berita negara WAM melaporkan, Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Khalifa bin Zayed Al-Nahyan, mengeluarkan keputusan kerajaan yang mencabut boikot ekonomi terhadap Israel.
Keputusan tersebut memungkinkan individu dan perusahaan UEA menandatangani kesepakatan dan perjanjian dengan entitas di Israel, yang akan membangun perdagangan antara kedua negara. Arab News melaporkan, Sabtu (29/8).
Israel pada hari Jumat (28/8) kemarin telah mendaftarkan penerbangan komersial pertamanya ke Abu Dhabi dengan maskapai nasional El-Al, yang akan menerbangi rute tersebut mulai 31 Agustus mendatang.
Situs web Otoritas Bandara Israel mengatakan, penerbangan itu akan diberi nomor LY971, yang merupakan nomor kode panggilan internasional UEA.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Penerbangan kembali ke Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv, akan diberi nomor LY972, kode panggilan internasional Israel.
Pada awal bulan Agustus, Israel dan UEA mengumumkan kesepakatan hubungan diplomatik penuh, yang ditengahi oleh AS.
Kesepakatan itu menjadikan UEA sebagai negara Arab ketiga dan negara Teluk Arab pertama yang menjalin hubungan penuh dengan Israel, setelah Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.
Pernyataan bersama dari UEA, Israel dan AS mengatakan: “Terobosan diplomatik bersejarah ini akan memajukan perdamaian di kawasan Timur Tengah yang merupakan bukti diplomasi, visi yang berani dari ketiga pemimpin dan keberanian Uni Emirat Arab dan Israel untuk memetakan jalur baru yang akan membuka potensi besar di wilayah ini.” (T/SR/P1)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama