Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PERUSAHAAN AS UNDANG PARA ULAMA ISLAM BAHAS ISU MAKANAN HALAL

kurnia - Senin, 12 Januari 2015 - 08:48 WIB

Senin, 12 Januari 2015 - 08:48 WIB

755 Views ㅤ

Perusahaan As Undang Para Sarjana Islam Dari Timur Tengah Bahas Isu Makanan Halal (Foto : Wold Bulletin)
Perusahaan As Undang Para Sarjana Islam Dari Timur Tengah Bahas Isu <a href=

Makanan Halal (Foto : Wold Bulletin)" width="300" height="201" /> Perusahaan As Undang Para Sarjana Islam Dari Timur Tengah Bahas Isu Makanan Halal (Foto : Wold Bulletin)

Washington, 21 Rabiul Awwal 1436/12 Januaryi 2015 (MINA) – Sebuah perusahaan makanan berbasis di Amerika Serikat (AS) dituduh memasok daging sapi ke beberapa negara Teluk yang diklaim palsu kehalalannya telah memperluas undangan terbuka bagi para ulama Islam dan auditor resmi di Timur Tengah untuk memeriksa proses makanan agar memenuhi standar halal.

Pada bulan lalu, diberitakan bahwa perusahaan Midamar Corporation yang berbasis di Iowa, bagian Barat Tengah AS, telah dituduh memasok daging sapi senilai hampir lima juta Dolar AS untuk pelanggan Muslim di Malaysia, Kuwait dan Uni Emirat Arab (UEA).

Direktur perusahaan yaitu dua bersaudara Jalel dan Yahya ‘Bill’ Aossey, didakwa oleh jaksa federal AS dengan hampir 100 tuduhan bersekongkol untuk membuat dan menggunakan pernyataan dan dokumen palsu, menjual daging yang diragukan kehalalannya kemudian melakukan surat penipuan. demikian laporan Arabian Business.com diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA). Senin.

Perusahaan mengeluarkan penolakan yang kuat dari tuduhan pada laman resminya pada Desember lalu dan sekarang telah mengeluarkan undangan dalam upaya untuk membersihkan nama perusahaan tersebut.

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

Laporan terbaru menyatakan, perusahaan menjual jutaan dolar daging ke negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Negara-Negara Arab Teluk (GCC), yang diduga tidak mengikuti praktik-praktik Halal.

“Direksi Perusahaan tidak menerima tuduhan tersebut, yang telah dibuat tanpa mempertimbangkan konteks dan keragaman pasar halal,” kata Perusahaan Midamar dalam pernyataan resminya.

“Ini adalah industri dimana perusahaan harus menjaga integritas halal pada produk mereka, sehingga penghasilan kepercayaan dan keyakinan terhadap konsumen Halal. Midamar telah menyadari fakta ini dan berperan sesuai prosedur selama 40 tahun,” tambahnya.

Midamar mengatakan telah menyampaikan undangan terbuka untuk ulama dan tokoh masyarakat yang ditunjuk di AS, Asia, Timur Tengah, dan negara-negara GCC.

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

Auditor resmi dan tokoh masyarakat diundang untuk mengunjungi fasilitas Halal di AS. Midamar mengatakan, akan “terlibat dalam diskusi tentang hakikat industri halal, praktik halal, tantangan dan peluangnya”. (T/P002)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA) 

Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel

Rekomendasi untuk Anda

Khutbah Jumat
MINA Preneur
Dunia Islam
Dunia Islam
Indonesia