Gaza, 9 Dzulqa’dah 1435 /4 September 2014 (MINA) – Seorang tentara Zionis Israel mengungkapkan, seorang perwira IDF berulangkali memukuli seorang prajurit bawahannya hingga pingsan, mengalami banyak luka memar di wajah serta sekujur tubuhnya, dan sakit kepala akut.
Prajurit malang itu segera dievakuasi dari perbatasan Gaza ke Rumah Sakit Militer Barzilai di Adshkelon. Demikian Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza, melaporkan.
Insiden itu terjadi karena perwira tersebut marah melihat prajurit dimaksud tidak memakai rompi anti peluru saat tertidur dalam kendaraan pengangkut personel lapis baja (Armored Personel Carrier -APC-) di perbatasan Gaza, tentara itu Rabu (3/9) mengungkapkan selanjutnya.
Hasil eveluasi psikologis menyebutkan, prajurit tersebut mengalami trauma mental akibat kejadian itu, dokter merekomendasikan agar ia menjaga jarak dengan komandannya. Namun saat dikembalikan ke pasukan, ia ditempatkan kembali di satuan yang sama karena tidak punya pilihan selain berada di dekat sang komandan.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Tentara tersebut selanjutnya mengungkapkan secara lebih rinci, insiden itu bermula, saat prajurit malang tersebut melihat sang komandan sedang mengelap tubuhnya dengan tisu basah di dalam APC, lalu tentara itu ingin melakukan hal serupa dan melepas jaket anti pelurunya, untuk dikeringkan, namun setelah itu dia tertidur.
Prajurit tersebut dibangunkan komandannya dengan melompat di atas punggungnya, kemudian memukulinya, mencengkeram kemeja, merobek dan melemparkan ke dinding APC.
“Saya mencoba melarikan diri tapi ia terus memukuli saya sampai saya kehilangan kesadaran,” kata prajurit malang itu pada rekannya.
Sumber militer Israel mengatakan, tentara tersebut sedang berada di bawah perawatan kesehatan mental professional dan menerima pengobatan yang tepat.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Polisi Militer Israel dilaporkan sedang melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Sementara itu, pengacara prajurit menyayangkan terjadinya kasus berat seperti ini. “Sangat tidak dapat diterima jika seorang tentara dipukuli oleh komandannya, kemudian dikembalikan ke tempat yang sama, sementara penyelidikan Polisi Militer sedang berlangsung,” ujarnya.
Insiden internal tentara penjajah Israel sering terjadi karena banyak tentara yang mengalami stress akibat “dipaksa” untuk perang ke Gaza. Bahkan, menurut laporan, banyak tentara yang menembak tubuhnya sendiri agar tidak dikirim berperang di Gaza.
Tentara Israel yang mengalami luka akibat serangan pejuang Gaza juga banyak yang mengalami stres dan mimpi buruk. Mereka ditempatkan di tempat perwatan khusus dan dijauhkan dari orang banyak karena sering berteriak tanpa sebab.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Tim rehabilitasi mental Israel mengatakan diperlukan waktu bertahun-tahun untuk memperbaiki mental prajurit yang mengalami stress berat akibat perang seperti ini. (L/K01/R11/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya