Tel Aviv, MINA – Tentara pendudukan Israel pada Jumat (29/12) mengakui, bahwa seorang perwira berpangkat kapten tewas akibat tembakan perlawanan selama pertempuran di Jalur Gaza utara.
Tentara melaporkan dalam sebuah pernyataan, menurut media Israel, bahwa seorang tentara berpangkat kapten terbunuh akibat tembakan perlawanan di Gaza.
Menurut laporan Quds Press, terbunuhnya perwira Israel ini menjadikan jumlah kematian tentara pendudukan, termasuk perwira dan tentara, menjadi 502 orang sejak dimulainya pertempuran “Badai Al-Aqsa”, yang diprakarsai oleh Brigade “Al-Qassam” (sayap militer gerakan Hamas) pada tanggal 7 Oktober lalu.
Selama 84 hari berturut-turut, agresi pendudukan Israel terhadap Jalur Gaza terus berlanjut, dengan dukungan Amerika dan Eropa, ketika pesawat-pesawat Israel mengebom sekitar rumah sakit, gedung, menara, dan rumah warga sipil Palestina, menghancurkan mereka di atas kepala penghuninya, dan mencegah masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Hal ini menyebabkan kerusakan infrastruktur besar-besaran dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, selain menyebabkan 21.110 korban tewas dan 55.243 orang terluka, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. (T/B04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat