Srinagar, 29 Ramadhan 1438/24 Juni 2017 (MINA) – Terbunuhnya seorang pejabat kepolisian India oleh ratusan massa di luar Masjid Jamia di kota Srinagar, semakin mempertinggi suhu ketegangan di wilayah Kashmir yang disengketakan kepemilikanya antara India dan Pakistan.
Wakil Pengawal Polisi Muhammad Ayub Pandit dipukuli oleh massa Islam pada Jumat (23/6) dini hari pukul 01.00, di saat umat Islam banyak berkumpul untuk mencari keberkahan malam terakhir lailatul qodar, malam kemulian di hari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.
Namun, ada laporan saling bertentangan yang beredar di media mengenai penyebab insiden terbunuhnya Pandit.
Pihak kepolisian mengatakan, petugas tersebut bertugas mengontrol akses saat dia diserang. Polisi tidak bisa mengidentifikasi mayatnya hingga anak korban menelepon ponsel ayahnya pada Jumat pagi.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Seorang saksi mata mengatakan bahwa orang-orang menghadapi Pandit yang tidak mengenakan seragam polisi di luar Masjid Jamia.
“Dia mengeluarkan pistolnya dan menembaki orang, melukai tiga pemuda, sementara rekannya melarikan diri dari tempat kejadian,” kata saksi tersebut. “Beberapa pemuda saat itu langsung menerkamnya, menyambar senjatanya, sementara lebih banyak orang datang dan mulai memukulinya.”
Beberapa laporan mengatakan, petugas polisi tersebut diduga mengambil gambar atau video saat orang-orang berhadapan dengannya. Namun, petugas polisi lain membantah klaim itu sebagai tidak berdasar.
Polisi menyebut pembunuhan Pandit “mengejutkan.”
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Petugas itu terpojok oleh sekelompok orang dan dihukum mati,” kata seorang perwira polisi.
Dua pemuda yang diidentifikasi bernama Muhammad Danish dan Mudasir Ahmad telah ditangkap sehubungan dengan pembunuhan Pandit.
Peristiwa itu menambah ketegangan antara warga Muslim Kashmir dengan keamanan India yang sudah memanas sejak akhir tahun lalu. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan