Jakarta, MINA – Kapten Timnas Indonesia, Fachruddin Wahyudi Aryanto menyuarakan pesan atas tragedi Kanjuruhan yang berlangsung usai laga Liga 1 antara Arema vs Persebaya pada Sabtu (1/10) lalu.
Fachruddin menyikapi tragedi Kanjuruhan sebagai momen yang tepat bagi para pemilik kepentingan di dalam sepak bola Indonesia untuk berbenah. Demikian keterangan tertulis, Rabu (5/10).
Menurut pemain yang kini berkostum Madura United tersebut semua pihak memiliki andil dalam memperbaiki sepak bola Tanah Air.
“Ayo bersama-sama mengambil hikmah dari tragedi Kanjuruhan. Tidak ada satu pun yang menginginkan tragedi itu terjadi dan tiada yang berharap terjadi lagi. Jadi semua harus belajar agar tidak terulang kembali, sekaligus saling merenungi. Bukan hanya pemain, suporter, penyelenggara, pengamanan, tapi semuanya,” ujar pemain 33 tahun itu.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Fachruddin menambahkan agar semua pihak tidak saling menyalahkan serta saling introspeksi diri, terlebih tragedi tersebut menjadi duka bagi seluruh dunia.
Sementara rekan satu tim Fachruddin di Madura United, Slamet Nurcahyo berharap tidak ada orang-orang yang membuat situasi menjadi kusut dan kacau.
“Harapan saya, tiada yang membuat keruh. Walaupun sejauh ini pemerintah dan semua pihak sudah gerak cepat. Kami semua harus dukung upaya tersebut. Karena, kita semua sedang berduka dan belajar dari tragedi itu,” ucap gelandang senior Laskar Sappe Kerab.
Per Rabu (5/10) korban jiwa dari tragedi Kanjuruhan diketahui mencapai 131 orang, seperti yang dikonfirmasi Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Selain itu juga terdapat lebih dari 300 orang yang menderita luka pada insiden yang berlangsung Sabtu (1/10) malam hingga Ahad (2/10) dini hari tersebut.
Lantaran tragedi Kanjuruhan pula, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan merekomendasikan semua kompetisi PSSI mencakup Liga 1 hingga Liga 3 dihentikan sementara sampai Presiden menyatakan bisa dinormalisasi setelah tim TGIPF menyampaikan rekomendasi pelaksanaan penyelenggaraan dan pengamanan pertandingan. (R/R11/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta