Gaza, 3 Jumadil Awwal 1437/11 Februari 2016 (MINA) – Sebuah KTT luar biasa mengenai Al-Quds dan Palestina akan diselenggarakan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dengan pemerintah Indonesia di Jakarta awal Maret mendatang. Harapan dari berbagai pihak bermunculan terhadap perhelatan tinggi itu untuk mencari solusi tepat bagi permasalahan yang menggantung bertahun-tahun.
Salah satunya datang dari Dr Khadr Habib, petinggi Gerakan Jihad Islami di Gaza yang mengungkapkan pesan dan harapannya kepada umat Muslim dunia dari KTT tersebut.
“Pesan kami untuk KTT di Indonesia, permasalahan Palestina bukan milik Palestina saja, maka kami ajak seluruh aliansi umat Islam dengan segala pergerakan yang mereka miliki untuk menjadikan permasalah ini menjadi inti perjuangan,” kata Khadr kepada koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Abu Muslim di kantornya di Gaza City, Kamis (11/2).
Khadr mengungkapkan apresiasinya atas perhatian masyarakat internasional terhadap satu-satunya negara yang masih terjajah itu, terlebih pembatasan akses dan penjajahan di area suci Al-Quds (Yerusalem) terus berlanjut.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
KTT Luar Biasa OKI mengenai Palestina dan Al-Quds ini awalnya dijadwalkan diselenggarakan di Maroko. Namun negara tersebut mengungkapkan ketidaksanggupannya. Sehingga pada akhir tahun lalu, Menlu Palestina dan Sekjen OKI meminta Indonesia menggantikan Maroko untuk menyelenggarakan sidang tinggi yang nantinya akan menghasilkan Deklarasi Jakarta itu. Pemerintah mengungkapkan kesanggupannya sebagai bukti dukungan penuh untuk kemerdekaan Palestina.
Sebelumnya, Presiden Djoko Widodo di kantor kepresidenan memimpin langsung rapat terbatas persiapan menghadapi KTT OKI ke-5 yang akan digelar di JCC Senayan Jakarta pada 6-7 Maret 2016.
KTT ini diadakan mengingat perkembangan-perkembangan terakhir yang harus diantisipasi untuk mendukung perjuangan Palestina.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konperensi pers usai rapat terbatas mengatakan, KTT yang mengundang kurang lebih 56 kepala negara/kepala pemerintahan, adalah sangat penting.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Ia memaparkan rangkaian acara KTT akan terdiri dari pertemuan Senior Officer Meeting (SOM) yang dilanjutkan dengan Pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri pada 6 Maret. Kemudian, pada 7 Maret akan diselenggarakan KTT-nya itu sendiri.(L/K02/R04/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel