Gaza, MINA – Gerakan Rakyat untuk Keselamatan Nasional di Gaza mengirim pesan kepada para peserta dalam pertemuan puncak Arab-Eropa yang diadakan pada Ahad (24/2) di Sharm El-Sheikh, Mesir.
Pesan itu menyatakan bahwa Mahmoud Abbas tidak lagi menjadi wakil rakyatnya sendiri atau Kepala Otoritas Palestina (PA) yang sah.
“Kami ingin memberi tahu Anda bahwa Mahmoud Abbas tidak lagi memiliki status yang sah untuk mewakili rakyat Palestina dan berbicara atas nama mereka,” kata Gerakan Rakyat dalam pesan yang diedarkan ke berbagai media, demikian Palinfo melaporkan yang dikutip MINA.
Gerakan Rakyat untuk Keselamatan Nasional di Gaza mengatakan, hal itu sesuai dengan Hukum Dasar Palestina, yang telah membatasi masa jabatan presiden hanya empat tahun. Oleh karena itu, masa jabatan Abbas telah berakhir pada 2009.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Isi pesan itu menggarisbawahi, Abbas melakasanakan tugas presiden selama 10 tahun dan telah memecah-mecah sistem politik Palestina, mengecualikan faksi aktif Palestina serta kekuatan politik dari berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan memainkan peran.
Hal itu menyebabkan memperdalam krisis konstitusi dan hukum yang telah menaungi panggung politik Palestina.
“Selama tahun-tahun itu, Abbas telah menyalahgunakan kekuasaan yang diberikan oleh Hukum Dasar kepada presiden Otoritas Palestina dengan mengeluarkan lebih dari 200 dekrit hukum, dan mengambil langkah-langkah hukuman terhadap warga sipil di Jalur Gaza,” tambahnya.
Gerakan Rakyat untuk Keselamatan Nasional juga menganggap, Abbas bertanggung jawab penuh atas kegagalan upaya yang dilakukan pada akhir 2018 oleh PBB dan pihak internasional serta regional untuk menengahi perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Palestina di Gaza untuk mengakhiri blokade. (T/Ais/RI-1)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)