Khartoum, 4 Dzulhijjah 1437/6 September 2016 (MINA) – Delegasi Pondok Pesantren Al-Fatah Indonesia berkunjung menemui Direktur Utama Institut Ilmu Zakat Republik Sudan, Sodiq Ahmad Abdurrahim di Khartoum pada Selasa (6/9) untuk menjajaki rencana kerja sama.
Kunjungan itu dilakukan terkait persiapan awal rencana kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian kedua lembaga yang dijadwalkan pada akhir bulan ini.
Pondok Pesantren Al-Fatah sendiri berpusat di Bogor, Jawa Barat yang memiliki jaringan di berbagai wilayah di Indonesia.
“Ada beberapa hal yang tadi sempat kita bicarakan dengan Dirut Abdurrahim, di antaranya bidang pendidikan dan penelitian antara kedua lembaga,” kata Siddiq Mustaqim, kontributor MINA yang turut mendampingi delegasi Al-Fatah.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Pimpinan delegasi Al-Fatah, Rais Abdullah mengatakan bahwa sistem perzakatan di Sudan lebih baik dari negara-negara Afrika lainnya. Bahkan beberpa tahun lalu, pemerintah Sudan menginisiasi pembentukan sistem zakat skala internasional.
Abdurrahim mengungkapkan bahwa ia menyambut baik rencana Al-Fatah untuk menjalin MoU yang nantinya akan ditandatangani oleh pimpinan Al-Fatah ketika datang ke Sudan.
Siddiq mengungkapkan, Al-Fatah juga berencana akan melakukan penjajakan dengan lembaga pendidikan yang ada di Sudan.
Menurut Siddiq, beberapa bulan lalu, lembaga yang di bawah naungan Badan Zakat Nasional Sudan itu, telah mengadakan kerja sama dengan berbagai ormas dan universitas di Indonesia, di antaranya NU dan Universitas Islam Negeri Riau.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Pondok Pesantren Al-Fatah sudah banyak mengirim santrinya untuk melanjutkan pendidikan di universitas Sudan. Lembaga pendidikan ini sebelumnya sudah menjalin MoU dengan beberapa universitas di negara itu. (L/P001/K06/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia