Khartoum, 6 Shafar 1348/5 November 2016 – Pesantren Al-Fatah Indonesia mengirim dua delegasi resmi ke Pelatihan Zakat di Sudan, yaitu Qomaruddin Basuni dan Deni Rahman. Keduanya merupakan amil zakat di pesantern Islam Al Fatah yang berpusat di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Rencananya pelatihan yang diadakan oleh Institute of Zakat Science Sudan tersebut diselengrakan di Khartoum selama sebulan mulai 5 November hingga 5 Desember 2016, diikuti 15 peserta terdiri dari para dosen, Amil Zakat Ponpes Al Fatah, mahasiswa pasca sarjana serta perwakilan dari UIN Suska Riau.
Menurut Deni Rahman, lewat pelatihan tersebut dapat menimba ilmu tentang zakat mulai dari pengumpulan, pengelolahan sampai distribusi, karena Sudan merupakan negara termaju dalam pengelolaan zakat di kancah dunia Islam saat ini.
Sementara itu Qomarudin Basuni mengatakan, dauroh zakat ini dapat meningkatkan pendapatan zakat serta menghasilkan para muzaki yang baru dan bisa mengembangkannya kepada umat Islam di Indonesia.
Sebagai informasi, selama kurang lebih 20 tahun diembargo oleh Amerika Serikat (AS), Sudan sampai saat ini tetap eksis berkat pengelolaan zakatnya yang langsung ditangani oleh pemerintah melalui Dewan Zakat Nasional di bawah Kementrian Sosial Republik Sudan.
Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Pembina Utama Jaringan Pesantren Al-Fatah Indonesia, K.H. Drs. Yaksyallah Mansur, MA ke Institute of Zakat Science Sudan pada 22 September -02 Oktober 2016 dalam rangka menandatangani MoU antar kedua lembaga.
MoU di bidang pelatihan & pendidikan antara kedua lembaga itu menghasilkan 11 kerjasama termasuk memberikan pelatihan & pendidikan kepada para amil zakat yang ada di pondok pesantren Islam Al Fatah khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya. (K06/R01)
Miraj Islamic News Agency (MINA)