Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesantren: Dari Pejuang Kemerdekaan ke Pilar Pembentuk Generasi Emas Indonesia

Zaenal Muttaqin Editor : Arif R - 37 detik yang lalu

37 detik yang lalu

0 Views

Wakil Ketua DPR Saan Mustopa kunjungi Pesantren Hidayatuttholibiin Indramayu (Foto: Parlementaria)

Indramayu, MINA – Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, menegaskan pondok pesantren sebagai institusi strategis yang tidak hanya menjaga warisan perjuangan kemerdekaan, tetapi juga menjadi benteng pembangunan karakter generasi muda Indonesia.

Pernyataan ini disampaikannya dalam kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Hidayatuttholibiin di Desa Karanganyar, Indramayu, Jawa Barat, Senin (24/3) yang dirilis Parlementaria.

Dalam kunjungan yang diwarnai dialog interaktif dengan ratusan santri, Saan menyatakan, pesantren adalah saksi hidup sejarah perjuangan bangsa.

Dulu, kiai dan santri mengangkat bambu runcing melawan penjajah. Kini, mereka mengangkat pena dan akhlak mulia untuk memerangi tantangan zaman.

Baca Juga: Pasca Serangan Terhadap Guru di Papua, Mendikdasmen Tegaskan Prioritas Keamanan Pendidik

Ia menambahkan, kontribusi pesantren dalam mencetak SDM berintegritas dan berdaya saing patut menjadi prioritas dukungan pemerintah.

Kiai Haji Juhadi Muhammad, pengasuh Pesantren Hidayatuttholibiin, menyambut positif komitmen ini.

Pesantren tidak hanya mengajarkan ayat, tetapi juga nilai kebangsaan dan kepedulian sosial. Kami siap bersinergi dengan semua pihak untuk membangun generasi yang alim, adil, dan relevan dengan era digital,” ujarnya.

Saan menekankan, pesantren telah lama menjadi laboratorium kebangsaan yang memadukan pendidikan agama, kearifan lokal, dan semangat nasionalisme.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Selasa Ini Berawan Hingga Berawan Tebal

“Di sini, santri tidak hanya menghafal kitab, tetapi juga belajar tentang gotong royong, toleransi, dan kepemimpinan nilai-nilai yang menjadi tulang punggung kemajuan Indonesia,” paparnya.

Ia juga mengapresiasi inovasi pendidikan di Pesantren Hidayatuttholibiin yang mengintegrasikan kurikulum agama dengan pelatihan kewirausahaan dan teknologi, menyiapkan santri menjadi generasi multidimensi.

Sebagai bentuk konkret, Saan berjanji memperjuangkan peningkatan anggaran dan program pelatihan untuk pesantren.

“Kami akan dorong skema beasiswa, penguatan infrastruktur, dan kolaborasi pesantren dengan industri agar lulusannya tidak hanya cerdas secara spiritual, tetapi juga mampu bersaing di tingkat global,” tegasnya.

Baca Juga: Kemendes PDT dan Kemenag Luncurkan Program Satu Desa Satu Majelis Taklim

Kunjungan ini menutup dengan penandatanganan komitmen bersama antara perwakilan DPR RI dan pesantren untuk memperkuat peran pendidikan Islam berbasis kebangsaan.

Pondok Pesantren Hidayatuttholibiin didirikan pada 1952, pesantren ini merupakan salah satu pusat pendidikan Islam tertua di Indramayu yang konsisten mencetak generasi berakhlak dan berprestasi.

Saat ini membina lebih dari 500 santri dengan program unggulan di bidang tahfizh Al-Qur’an, kewirausahaan, dan teknologi informasi. []

Mi’raj News Agency (MINA) 

Baca Juga: Kemenag Kembali Buka Pelunasan Biaya Haji Reguler Tahap II

Rekomendasi untuk Anda