Mentawai, 29 Rabi’ul Akhir 1436/19 Februari 2015 (MINA) – Pondok Pesantren Hidayatullah Desa Sipora Jaya, Kecamatan Sopra Utara, Kabupaten mentawai/">Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang secara khusus mendidik para santri dari kalangan mualaf, yatim dan dhuafa.
Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Cabang Mentawai, Muliadi, mengatakan, pesantrennya berupaya mengadakan pembinaan bagi Muslim mualaf di daerahnya, di samping anak-anak kaum dhuafa dan yatim.
“Alhamdulillah, kami terus berupaya meningkatkan pembangunan fisik maupun nonfisik, agar para santri dapat belajar dengan lebih baik lagi,” kata Muliadi kepada Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency), Kamis (19/2).
Namun, karena keterbatasan lembaganya, juga memang sedikitnya jumlah umat Islam di Mentawai, sekitar 20 persen jumlah penduduk, lembaganya memerlukan bantuan dari umat Islam lainnya.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Menurutnya, pesantrennya yang kini mendidik 120 santri, dengan 70 % mualaf dan 30 % yatim dan dhuafa, menjadi alternatif bagi anak-anak Muslim, karena belum ada sekolah formal di sekitarnya.
Sehingga, pesantren menjadi pilihan mereka untuk belajar, dan orang tua mereka juga merasa senang.
“Saya senang dengan adanya pesantren ini, jadi kenal Islam dan bisa sekolah,” ujar Lemanus Sulaiman, salah seorang santri usia SMA.
Pesantren Hidayatullah Mentawai secara formal menyelenggarakan pendidikan madrasah, dan pada tahap awal prioritas pelajarannya adalah belajar baca Al-Quran Iqra, karena mayoritas anak-anak dan warga belum bisa baca Al-Quran.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
Desember 2014 lalu, pesantren mengadakan khitanan massal gratis untuk anak-anak Mentawai dari kalangan mualaf, dhuafa, dan yatim.
Bantuan Pesantren
Pesantren Hidayatullah Mentawai dirintis pertama kali oleh da’i pertama Hidayatullah Balikpapan, Kaltim, Muhammad Bakrie Taisirebeb tahun 1996.
Berdiri di atas lahan wakaf sembilan hektar, didukung Afifuddin Bakrie, maka mulailah diselenggarakan pelajaran mengaji Al-Quran sistem pesantren tradisional, berpusat di masjid setempat.
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama
Tahun 1997, pengurus pesantren dilanjutkan oleh Muataqim Dalang, hingga saat ini.
Tahun 2003 secara formal berdirilah lembaga pendidikan Madrasah Aliyah (MA), dan diresmikan oleh Departeman Agama Mentawai.
Hingga saat ini santri-santri alumni banyak yang langsung menjadi kader pengajar dan dapat membantu keberlangsungan kegiatan pesantren, yang sebagian besar santrinya adalah anak-anak mualaf Mentawai.
Dengan visi mendidik anak-anak mentawai dengan pola pendidikan tauhid melalui rujukan Al-Quran dan As-Sunnah sehingga melahirkan kader Qurani, pengurus pesantren siap mengelola bantuan dermawan yang dititipkan di pesantrennya, yang beralamat Jl. Raya Tuapejat Sipora Km 8.
Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal
Desa Sipora Jaya, Kecamatan Sopra Utara, Kabupaten mentawai/">Kepulauan Mentawai, Propinsi Sumatera Barat.
Ada pun Kantor Sekretariat Kota Padang di Jl Batang Ombilin Blok J No 5. RT. 1/RW. 7 Kelurahan Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat.
Untuk Pengembangan Pesantren Hidayatullah Mentawai, saat ini memerlukan anggaran dana sekitar Rp. 9.615.000.000 (Sembilan Miliar Enam Ratus Lima Belas Juta Rupiah).
Bantuan dapat dikirim melalui nomor rekening 21000207328558 Bank Nagari Cabang Padang atas nama Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah. Kontak Person Muliadi 081374798200.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Cenderung Mendung, Sebagian Hujan Ringan Sore Hari
Pembangunan terutama untuk penambahan fasilitas belajar, asrama putera dan puteri, balai kesehatan masyarakat, sarana transportasi dan sarana penunjang lainnya. (L/P4/R05).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ