Bogor, 15 Sya’ban 1436/ 2 Juni 2015 (MINA) – Setidaknya 43 orang yang berada di Pondok Pesantren Mualaf dan Dhuafa di Parung Kabupaten Bogor, masih perlu mendapat perhatian, terlebih sebagai Muslim baru, mereka perlu mengenal Islam dari dasar.
“Kami serukan kepada umat, bahwa mereka ini adalah amanah yang harus kita bimbing, mereka butuh kepedulian umat dalam membantu proses belajar mereka dari dasar,” kata Ang Cui Eng yang memiliki nama hijrah Ustadz Usman sebagai pelopor pesantren tersebut kepada Miraj Islamic News Agency (MINA) di Ponpes Yatim dan Pembinaan Mualaf Assyifa Al-Islami Parung, Bogor, Selasa.
Ust Usman adalah pria kelahiran Cina yang memutuskan menjadi Muslim pada tahun 1975. Setelah hampir lima tahun dirinya membanding-bandingkan agama dalam sebuah keingintahuan, pria ini menghijrahkan seluruh kehidupannya untuk menjadi seorang yang beramal untuk sesama.
Dengan modal awal lima jutaan rupiah, ustadz yang juga fasih berbicara bahasa Sunda ini pun membeli bangunan kecil di Parung untuk menampung belasan mualaf yang dia kenal. Dengan dibantu koneksi pertemanannya, ia berhasil menampung dan membina warga-warga Muslim baru itu.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Saat ini setengahnya dari jumlah itu adalah mualaf, sisanya dhuafa. Jumlah mualaf di sini dari waktu ke waktu, berkurang dan bertambah, banyak juga mualaf yang sudah berkeluarga ikut belajar di sini,” kata Usman seusai acara Bakti Sosial Komunitas Pendengar Radio Silaturahim di pesantren yang beralamatkan di jalan Demang Aria RT/RW 008/02 No.60 Desa Waru Jaya Kecamatan Parung, Bogor.
Usman dibantu sembilan ustadz lainnya membimbing secara sukarela para mualaf dan anak-anak yatim mulai dari pagi hingga malam. Sebagian mereka malah ada yang disekolahkan di pesantren lain atas biaya pondok ini.
“Allah Maha Kaya, kami pasrahkan, Alhamdulillah sejauh ini donatur yang tergerak hatinya membantu kami,” kata Usman.
Pada hari ini saja, komunitas pendengar Rasil Pamulang Ciputat yang tergabung dari beberapa ikatan remaja Masjid dan aktivis memberikan bantuan dana senilai lima juta rupiah beserta bantuan sandang lainnya untuk para siswa di pondok ini.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Selain itu, mereka menggelar makan siang bersama dan melakukan berbagai kegiatan seperti simulasi-simulasi dalam rangka meningkatkan semangat belajar siswa yang ada di pondok ini. Kegiatan bakti social yang kedua ini akan dilakukan secara rutin oleh komunitas tersebut.(L/R04/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain