Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PESAWAT MEDIS PERTAMA MENDARAT DI SANAA SAAT PERTEMPURAN

Rudi Hendrik - Ahad, 12 April 2015 - 10:01 WIB

Ahad, 12 April 2015 - 10:01 WIB

363 Views

Pesawat bantuan medis tiba di bandara Sanaa, ibukota Yaman. (Foto: AP/Hani Mohammed)

YAMAN-300x169.jpg" alt="Pesawat bantuan medis tiba di bandara Sanaa, ibukota Yaman. (Foto: AP/Hani Mohammed)" width="300" height="169" /> Pesawat bantuan medis tiba di bandara Sanaa, ibukota Yaman. (Foto: AP/Hani Mohammed)

Sanaa, 23 Jumadil Akhir 1436/12 April 2015 (MINA) – Meskipun pertempuran terus berlangsung di ibukota Yaman, Sanaa, pesawat bantuan medis akhirnya bisa mendarat untuk pertama kalinya sejak serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi dimulai lebih dua pekan lalu.

Badan-badan bantuan melaporkan, pengiriman lebih banyak peralatan medis sangat dibutuhkan oleh warga sipil yang tinggal di ibukota, Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Ahad (12/4).

“Kargo baru 35,6 ton tiba, di mana 32 ton adalah bantuan medis, peralatan penyuling air bekas, pembangkit tenaga listrik dan tenda,” kata Marie Claire Feghali, juru bicara Komite Internasional Palang Merah (ICRC).

Palang Merah dan PBB juga mengirimkan pesawat ke Sana’a pada Jumat (10/4), masing-masing membawa 16 ton obat-obatan dan peralatan serta persediaan pertolongan pertama untuk mencapai ibukota.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

“Situasi ini tidak mudah bagi petugas kesehatan dan dokter,” kata Feghali kepada Al-Jazeera.

Feghali menambahkan, setidaknya tiga relawan medis tewas dalam beberapa hari terakhir ketika mencoba mengevakuasi orang-orang yang terluka.

Sementara itu, Julien Harneis, perwakilan UNICEF di Yaman mengatakan kepada Al-Jazeera, ia memperkirakan gizi buruk di seluruh negeri akan kian memprihatinkan dalam beberapa pekan mendatang.

“Negara ini 60 persen hidup di bawah garis kemiskinan, tidak akan bisa lebih baik,” katanya.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Lebih dua pekan pemboman berat dan pertempuran antara kelompok-kelompok bersenjata berlangsung, telah menewaskan sekitar 650 orang dan 100.000 warga Yaman pengungsi.

Sementara itu, pertempuran terus berlanjut di bawah pemboman pesawat-pesawat koalisi negara Teluk pimpinan Arab Saudi.

Sedikitnya 25 pejuang dan warga sipil tewas dalam bentrokan antara pemberontak Houthi dan orang-orang bersenjata yang setia kepada Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi di Aden, di saat koalisi meningkatkan serangan udaranya di dan sekitar ibukota Sanaa.

Koalisi mengatakan, serangannya menargetkan daaerah yang diduga tempat penyimpanan senjata yang digunakan oleh Houthi.

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Serangan udara juga menghantam Departemen Pertahanan dan fasilitasnya, termasuk kamp militer Al-Hafa selama beberapa jam, warga Sanaa mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Pasukan Pengawal Republik juga ditargetkan pada hari ke-16 serangan udara koalisi. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Indonesia
Amerika
Timur Tengah
Timur Tengah