Malta, MINA – Sebuah pesawat tak berawak Zionis Israel menyerang sebuah kapal yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza saat berada di perairan internasional dekat Malta pada Jumat (2/5).
Menurut Freedom Flotilla Coalition (FFC), kelompok yang mengorganisasi misi tersebut, serangan itu tampaknya sengaja menargetkan generator kapal, memicu kebakaran dan menyebabkan “kerusakan besar pada lambung kapal” yang membuat kapal terancam tenggelam. Mengutip Middle East Monitor.
FFC, sebuah koalisi aktivis non-kekerasan yang berkampanye untuk mengakhiri pengepungan Zionis Israel terhadap Gaza, mengatakan bahwa mereka menyelenggarakan misi tersebut “di bawah pemblokiran media untuk menghindari potensi sabotase”.
Kapal tersebut, yang berlayar sesaat sebelum serangan, membawa sedikitnya 30 orang dari 21 negara.
Baca Juga: Lebih dari 1,4 Juta Orang Pulang ke Suriah Usai Runtuhnya Rezim Assad
Setelah serangan itu, kapal mengeluarkan sinyal marabahaya SOS.
Siprus mengirimkan sebuah kapal namun FFC mengatakan kapal tersebut “tidak menyediakan dukungan listrik penting yang dibutuhkan”.
“Awak kapal kehilangan aliran listrik, dan komunikasi dengan kapal pun terputus,” FFC menambahkan.
Pemerintah Malta mengatakan pada Jumat pagi bahwa kapal tunda di dekatnya dikerahkan untuk membantu kapal tersebut dan mengonfirmasi bahwa semua orang “dipastikan selamat”.
Baca Juga: [Bedah Berita MINA) Pakistan vs India Memanas, Ancaman Perang Nuklir
“Duta besar Israel harus dipanggil dan bertanggung jawab atas pelanggaran hukum internasional, termasuk blokade yang sedang berlangsung dan pemboman kapal sipil kami di perairan internasional,” kata FFC dalam sebuah pernyataan.
Serangan Zionis Israel terjadi tepat dua bulan setelah pihak berwenang menghentikan semua bantuan kemanusiaan dan barang komersial memasuki Gaza.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Macron Bela Kebebasan Beragama di Tengah Meningkatnya Islamofobia di Prancis