Yogyakarta, 19 Muharam 1438/20 Oktober 2016 (MINA) – Peserta Dialog Antar-Agama dan Budaya MIKTA (MIKTA IID) yang terdiri dari tokoh agama, budayawan, masyarakat madani dan pejabat dari negara-negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) mengunjungi Pesantren Nurul Ummahat dan Masjid Gede Mataram di Yogyakarta.
Berdasarkan rilis resmi Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (20/10), peserta MIKTA IID juga mengadakan kunjungan ke Candi Borobudur dan Gereja Katolik Ganjuran.
Kunjungan ke lapangan diselenggarakan agar peserta dapat melihat dari dekat dan berdialog langsung dengan masyarakat tentang apa yang dibahas dan didiskusikan di dalam forum dialog terutama mengenai keberagaman, kebersamaan dan toleran di kalangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Sehari sebelumnya peserta mengikuti simposium dan dialog mengenai interfaith dan intercultural yang dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, A.M. Fachir. MIKTA IID dengan tema “Strengthening Solidarity, Friendship, and Cooperation Through Interfaith and Intercultural Dialogue” diselenggarakan di Yogyakarta oleh Kementerian Luar Negeri bekerjasama dengan Kementerian Agama, dihadiri oleh lebih 100 orang.
Baca Juga: Tragedi Longsor Purworejo: Empat Korban Satu Keluarga Ditemukan Meninggal
Sementara itu pada acara penutupan acra tersebut, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Esti Andayani mengatakan, agar statement yang dihasilkan yakni, “Yogakarta Message” sebagai hasil MIKTA IID dapat ditindaklanjuti dengan program-program nyata oleh negara-negara MIKTA.
Sebagai tahap pertama, tahun 2017, Indonesia akan memberikan beasiswa sedikitnya satu orang kepada masing-masing negara anggota MIKTA untuk mengikuti program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI).(T/P008/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ponpes Al-Fatah Harap Kerja Sama dengan Muspika Cileungsi Berlanjut