Jakarta, MINA – Pesilat ganda putra untuk kelas seni asal Indonesia, Yola Primadona Jampil dan Hendy yang meraih medali emas, mengatakan, kemenangan yang diperolehnya dipersembahkan untuk masyarakat Lombok yang terkena musibah gempa bumi berkekuatan 7 skala richter beberapa waktu lalu.
“Kita persembahkan kepada masyarakat Lombok yang terkena musibah karena layak ikut merayakan pesta olahraga di Indonesia,” kata Yola, usai memperoleh medali emas di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin (27/8)).
Yola/Hendy memperoleh poin tertinggi, yakni 580 dan mempecundangi lawan-lawannya dari pesilat Vietnam, Duc Danh Tran dan Hong Quan Le dengan poin 562 yang meraih medali perak dan pesilat asal Malaysia, Mohd Taqiyuddin Hamid dan Muhammad Afifi Nordin yang meraih medali perunggu.
“Kami bersyukur berhasil melakukan hal yang terbaik yang diikuti oleh tujuh grup ganda putra. Tidak henti-hentinya kita berterima kasih kepada masyarakat Indonesia,” kata Yola.
Baca Juga: Pink Spiders Putus Kemenangan Beruntun Megawati dan Red Sparks
Dengan perolehan medali yang diraih grup ganda putra, maka ini adalah medali emas ke-14 bagi Indonesia di ajang Asian Games 2018.
Indonesia juga meraih emas ke-16 nya setelah di kelas seni kategori beregu putra yakni Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani dan Anggi Faisal Mubarok tampil memukau dan menjadi terbaik.
Hingga saat ini Indonesia berhasil meraih 6 medali emas dan satu perunggu dari cabor Pencak Silat.
Dengan torehan ini Indonesia berhasil menyalip Iran dan naik ke peringkat 4 klasemen sementara perolehan medali Asian Games 2018 dengan total 59 medali (19 emas, 14 perak, 26 perunggu). (L/R01/P1)
Baca Juga: Wakil Tuan Rumah Gagal Raih Gelar di Indonesia Masters 2025
Mi’raj News Agency (MINA)