Gaza, MINA – Petani Palestina di Jalur Gaza menghadapi kesulitan menjual hasil pertaniannya ke luar Gaza akibat persyaratan yang ditetapkan pendudukan Israel.
Mereka mengadakan protes pada Ahad (3/10), mengatakan aturan yang mencakup pengangkutan barang ke pembeli yang dituju tanpa tutup, akan mengakibatkan barang tersebut rusak dan tidak dapat mencapai pasar yang dituju dalam kondisi baik, sehingga tidak dibayar, MEMO melaporkan.
Petani Palestina mengatakan sejumlah besar hasil panen mereka menumpuk di Karm Abu Salem, yang merupakan satu-satunya pintu gerbang keluar dari Jalur Gaza, dan rusak.
Mereka mengatakan rezim Israel telah memberlakukan kondisi yang tidak mungkin pada ekspor mereka.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dalam aksi ini petani juga menyerukan pencabutan blokade yang sudah berlangsung selama 14 tahun di Gaza.
Dituntut pula agar petani Gaza diizinkan berdagang secara bebas dengan wilayah Palestina lainnya yakni Tepi Barat yang diduduki dan diizinkan ekspor ke pasar internasional.
PBB harus campur tangan mendukung petani Palestina, kata mereka, karena mereka sekarang mengalami kerugian dengan pasokan yang jauh lebih tinggi daripada permintaan di Jalur Gaza, yang membuat harga turun. (T/R7/P1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)