Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petani Yatim Asal Aceh Tulis Novel Inspirasi Senja

Nur Hadis - Kamis, 1 November 2018 - 22:09 WIB

Kamis, 1 November 2018 - 22:09 WIB

5 Views

Bener Meriah, Aceh, MINA – Petani Yatim asal Aceh, Oktaviana Mayamin (21 tahun), tulis novel Inspirasi Senja.

Novel yang dilaunching di Aula Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Kamis (1/11) tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat, ketua komisi A DPRK, perwakilan Pemerintah Kabupaten, tokoh masyarakat, dan agama serta pelajar dari sejumlah sekolah di Bener Meriah.

Menurut panitia acara, Yusra Alfatta, Grand Launching yang disponsori Kitoga (Kijang Toyota Gayo Club) ini merupakan wujud nyata kepedulian Kitoga terhadap generasi muda di Aceh.

“Grand Launching Novel Inspirasi Senja dan Menuju Kebangkitan Cahaya Senja karya Oktaviana Mayamin ini merupakan wujud kepedulian kami dari panitia penyelenggara sekaligus anggota Kitoga, untuk mengangkat potensi-potensi terpendam generasi muda di Kabupaten Bener Meriah walaupun dalam keterbatasan, semoga ini menjadi inspirasi bagi kita semua, khususnya kalangan muda untuk menumbuhkembangkan ide dan kreativitas mereka,” katanya.

Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan

Sementara menurut Okta, sapaan akrab penulis, Novel Inspirasi Senja, merupakan kisah inspiratif nyata kehidupannya di Bener Meriah, penulis juga mengungkapkan bahwa menulis merupakan sarana mencurahkan ide dan pikiran.

“Inspirasi Senja itu kisah nyata hidup saya, yang saya tuangkan dalam novel ini dan bagi saya menulis merupakan cara mengelola pikiran dan ide, itu seninya menulis,” ujarnya.

Penulis yang tinggal di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kecamatan Bener Meriah ini, merupakan seorang petani yatim, yang setiap harinya pulang pergi ke kebun mengelola tanah perkebunannya untuk bertahan hidup.

“Saya ini anak yatim, ayah saya telah meninggal dunia sejak usia 18 tahun, jadi saya membantu ibu saya berkebun untuk bertahan hidup dan demi pendidikan adik-adik saya,” ujarnya.

Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama

Menurut Okta, walaupun dirinya sibuk berkebun, tidak menyurutkan kegemarannya untuk menulis.

“Ketika saya pergi ke kebun, di sela-sela itulah saya sempatkan untuk menulis ide-ide yang ada di dalam pikiran saya, apa aja yang ada di dalam akal saya, disitulah saya tuangkan baik itu di buku ataupun handphone, dengan semangat tersebut, Alhamdulillah dua novel saya yang berjudul Inspirasi Senja dan Menuju Kebangkitan Cahaya Senja dapat saya tulis,” katanya. (L/hbb/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak  

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia