Sana’a, 24 Dzulhijjah 1437/26 September 2016 (MINA) – Seorang petinggi kelompok Houthi di Yaman menawarkan kesepakatan gencatan senjata kepada Arab Saudi. Sejauh ini Riyadh belum memberikan respons terhadap usulan tersebut.
“(Kami) akan berhenti menyerang sasaran di sisi perbatasan Saudi jika pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi berhenti mengebom sasaran Houthi di dalam wilayah Yaman dan mencabut blokade di negara kami,” kata petinggi Houthi Saleh al-Samad, Ahad (25/9) waktu setempat sebagaimana dilaporkan VOA dan dikuti Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Al-Samad menyerukan kepada Saudi untuk berhenti melakukan apa yang disebutnya sebagai ‘agresi laut, udara, dan darat’. Ia juga menyerukan kepada Riyadh untuk menghentikan bantuan lewat udara dan mencabut blokade angkatan laut di Yaman.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Arab Saudi belum menanggapi seruan Houthi yang disampaikan oleh Samad dalam sebuah dokumen yang dipublikasikan di situs resmi di Yaman tersebut.
Kelompok Houthi yang menentang pemerintahan Mansour Hadi pada 2014, bersekutu dengan tentara yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh. Kelompok itu kemudian menduduki Ibu Kota Sana’a dan memaksa Presiden Mansour Hadi melarikan diri ke Riyadh.
Menanggapi pergerakan kelompok Houthi, Arab Saudi membangun koalisi dengan negara-negara lain di kawasan teluk untuk melancarkan operasi militer di Yaman guna mendukung Mansour Hadi.
Operasi militer dilakukan mulai Maret 2015 setelah pemimpin Yaman itu kembali ke kota pelabuhan Aden di selatan Yaman.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
PBB mengatakan sedikitnya 10.000 ribu orang, lebih dari separuhnya adalah warga sipil, telah tewas dalam konflik berdarah di Yaman. (T/P022/R04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama