Gaza, Palestina, MINA – Hubungan Hamas dan Jihad Islami terlalu kuat dan tidak akan pernah rusak. Demikian dikatakan salah satu petinggi Jihad Islami, Abu Abdullah saat dihubungi MINA melalui sambungan telepon, Senin, (18/11).
Dia juga menyampaikan kepentingan pembebasan Masjid Al-Aqsha merupakan tugas bersama untuk membebaskannya.
“Kami (Jihad Islami) dan Hamas akan terus bersama untuk membebaskan tanah kami yang Masjid Al-Aqsha ada di dalamnya,” katanya.
Sebelumnya pada Jumat, anggota senior Hamas, Mahmoud Zahar bersama rombongan dilarang datang ke rumah duka keluarga komandan senior Jihad Islami, Bahaa Abu Al-Atta, karena Jihad Islami menilai Hamas tidak memberikan bantuan saat Bahaa Abu Al-Atta dibunuh oleh Zionis Israel.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Menurutnya, Hamas tidak menyerang Zionis sama seperti Jihad Islami menyerang Zionis Israel saat Kepala sayap militer Hamas, Ahmed Al-Ja’bari diroket oleh Zionis pada 2012.
Karenanya keluarga sangat marah. Maka ketika Mahmoud Zahar takziyah ke keluarga Bahaa Abul Atta, beberapa anggota keluarga menolak saudara dari Hamas datang.
“Beberapa orang bahkan mengusir dan melempari mobilnya menggunakan batu, akhirnya dia meninggalkan rumah itu dan tidak jadi bertakziyah mengucapkan belasungkawa,” ceritanya.
Namun, anggota Jihad Islami bersama keluarga dari Bahaa Abul Atta menunjukkan iktikad persaudaraan dengan bersilaturahim ke rumah Mahmoud Zahar dan meminta maaf atas kejadian tersebut.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Pemimpin Hamas Ismail Haniyah juga pada Sabtu mengunjungi rumah duka Abu Al-Atta. Dia disambut hangat dan difoto bersama dengan pemimpin Jihad Islami di Gaza, Khaled Al-Batsh dan ayah Abu Al-Atta. Para pemimpin menunjukan keharmonisan antara kelompok pejuang.(W/B01/P1).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya