London, 4 Jumadil Awwal 1438/1 Februari 2017 (MINA) – Lebih satu juta orang di Inggris telah menandatangani petisi yang mendesak pemerintah membatalkan rencana kunjungan kenegaraan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke negara itu pada akhir tahun ini.
Petisi itu diluncurkan pada Ahad (29/1) dan langsung mengumpulkan ratusan ribu tanda tangan dalam beberapa jam pertama dan mencapai satu juta pada Senin (30/1) pagi.
Petisi itu diterbitkan di saat ratusan wisatawan terlantar di bandara AS atau terkunci di luar negeri setelah Trump mengumumkan larangan kunjungan bagi wisatawan Muslim pada Jumat (27/1).
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Petisi tersebut menyatakan bahwa Trump harus “tidak diundang untuk melakukan Kunjungan Kenegaraan resmi karena akan menimbulkan rasa malu bagi Yang Mulia Ratu (Inggris)”.
Namun, pemerintah Inggris telah menolak keabsahan petisi tersebut dan menggambarkannya sebagai “isyarat populis”, demikian The New Arab memberitakan.
“Amerika adalah sekutu besar yang penting. Kami harus berpikir jangka panjang,” kata seorang sumber pejabat pemerintah kepada BBC.
Trump telah menandatangani sebuah perintah eksekutif Jumat malam lalu yang melarang pengungsi dan wisatawan dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim untuk memasuki AS yang kemudian memicu kemarahan di seluruh dunia.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
“Misogini Donald Trump terdokumentasi dengan baik dan vulgar mendiskualifikasi dirinya dari diterima oleh Yang Mulia Ratu atau Pangeran Wales,” kata petisi itu. “Oleh karena itu selama masa kepresidenannya, Donald Trump seharusnya tidak diundang ke Inggris untuk kunjungan resmi negara.”
Petisi diluncurkan setelah pemimpin partai oposisi Partai Buruh Jeremy Corbyn meminta pemerintah untuk menunda jadwal kunjungan kenegaraan Trump sampai larangan Presiden AS itu dicabut.
Corby mengatakan melalui Twitter bahwa Trump tidak disambut di Britania sementara ia melanggar nilai-nilai bersama dengan cara memalukan, yaitu melarang Muslim, menyerang wanita dan pengungsi.
Menurutnya, Perdana Menteri Inggris akan gagal di mata masyarakat Inggris jika dia tidak menunda kunjungan kenegaraan Trump dan mengutuk tindakan Trump dalam istilah yang jelas.
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Semua petisi yang menerima lebih dari 100.000 tanda tangan harus dipertimbangkan untuk didebatkan di parlemen Inggris, katanya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel