London, 17 Rajab 1438/13 April 2017 (MINA) – Lebih dari 11.000 orang telah menandatangani petisi yang menyerukan pada Pemerintah Inggris untuk meminta maaf atas Deklarasi Balfour 1917, saat Menteri Luar Negeri Arthur Balfour menjanjikan tanah air untuk orang-orang Yahudi di Palestina dengan mengusir penduduk Arab pribumi, demikian laporan Pusat Palestina Kembali (PRC) yang berbasis di London, Rabu (12/4).
“Kami meminta Pemerintah Kerajaan untuk secara terbuka meminta maaf kepada rakyat Palestina karena mengeluarkan Deklarasi Balfour. Keputusan kolonial Inggris antara 1917-1948 menyebabkan perpindahan massal bangsa Palestina,” kata petisi.
“Kerajaan harus mengakui perannya selama Mandat dan sekarang harus memimpin upaya untuk mencapai solusi yang menjamin keadilan bagi rakyat Palestina,” tegas isi petisi itu, demikian Kantor Berita Palestina melaporkan.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Menurut aturan petisi yang berlaku di Inggris,, pemerintah wajib mengeluarkan tanggapan resmi dalam jangka waktu tiga hari menjelaskan posisinya tentang petisi jika jumlah tanda tangan mencapai 10.000. Namun, menurut perencana petisi, lima hari sejauh ini berlalu tanpa tanggapan resni dari Pemerintah Inggris.
Tareq Hammoud, Direktur Eksekutif PRC, mengatakan bahwa dengan mencapai angka ini, kampanye jelas dapat kesempatan untuk lebih mendapat perhatian.
“Ketika 10.000 orang Inggris meminta pemerintah mereka untuk meminta maaf atas Deklarasi Balfour, itu adalah indikasi pergeseran yang signifikan dalam opini publik selama dekade terakhir dalam mendukung perjuangan Palestina,” katanya, menjelaskan bahwa jumlah tanda tangan sudah mencapai 10.000 lebih akhir pekan lalu dan pada hari Selasa (11/2) sudah mencapai 11.613.
Penyelenggara bertujuan mengumpulkan 100.000 tanda tangan, yang berarti permo/P1honan akan dipertimbangkan untuk melaksanakan debat di parlemen. (T/R01/P1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza