Jeddah, MINA – Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1438H/2017 M Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Airport, Arsyad Hidayat mengimbau jamaah haji yang akan berangkat ke Arab Saudi untuk tidak membawa jamu atau obat-obatan dalam jumlah yang banyak.
Menurutnya, hal itu akan mengundang kecurigaan otoritas imigrasi Arab Saudi dan konsekuensi yang akan diterima jamaah haji.
“Pemerintah Saudi sebagai negara penerima tentunya perlu melakukan pengecekan, terkait yang dibawa itu jenis obat-obatan yang dalam standar Saudi belum ada. Apalagi jumlahnya banyak tentu akan mengundang kecurigaan,” katanya sebagaimana keterangan pers yang diterima MINA, Senin (31/7).
Ketika ada jamaah yang tertahan, lanjut Arsyad, PPIH Arab Saudi dan KJRI Jeddah selalu mengupayakan perlindungan kepada jamaah haji.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Apa yang dilakukan oleh jamaah haji, tentunya menjadi tanggung jawab kami. Pemerintah sebagai pelayan masyarakat, tentu mempunyai kewajiban membantu agar jemaah dapat melakukan ibadah haji,” ungkapnya.
Pria yang pernah bertugas sebagai Konsul II Haji di KJRI Jeddah itu berharap untuk ke depan tidak ada kasus serupa yang menjadi kendala pelaksanaan ibadah haji.
“Kalau ada tetangga atau kerabat yang menitipkan barang, tentunya perlu di cek dulu agar tidak menjadi kendala di Bandara,” imbuhnya.
Lebih lanjut Arsyad mengatakan, pemerintah sudah mengambil langkah preventif melakukan pencegahan dini dengan melakukan sosialisasi dan edukasi di embarkasi pemberangkatan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Ini adalah perhatian bagi kita bersama, agar ke depannya tidak terluang lagi,” tambahnya. (R/R01/RS2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata