Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas Kembali Temukan Korban Meninggal Banjir Bandang Luwu Utara

Insaf Muarif Gunawan - Ahad, 19 Juli 2020 - 21:07 WIB

Ahad, 19 Juli 2020 - 21:07 WIB

3 Views

Tim gabungan kembali menemukan korban banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. (Foto: BNPB)

Jakarta, MINA – Tim gabungan kembali menemukan korban banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Banjir bandang yang terjadi pada Senin (13/7) lalu, disebabkan lantaran meluapnya sungai yang membuat akses jalan tertutup lumpur dengan ketinggian beragam.

Hingga Ahad (19/7/2020) dilaporkan ada sebanyak 36 jiwa meninggal dunia, 67 hilang, 51 luka dan dirawat serta 14.483 mengungsi di tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Sabbang, Kecamatan Baebunta dan Kecamatan Masamba.

Tim gabungan pun fokus dalam pencarian korban yang hilang. Menurut perkiraan, korban masih bisa bertambah, sebab ada ratusan rumah yang tertutup lumpur hingga setinggi lebih dari dua meter. Selain itu masih ada lokasi yang belum dapat diakses.

“Kondisi tersebut tentunya menyulitkan tim dalam upaya melakukan pencarian para korban yang diduga banyak yang tertimbun lumpur atau terseret arus,” ucap Raditya.

Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia

Menurutnya, tim telah mengerahkan beberapa alat berat jenis eskavator untuk memudahkan pencarian serta membersihkan akses jalan yang terputus akibat timbunan lumpur.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, korban berjenis kelamin perempuan itu ditemukan tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, BPBD Kota Palopo, Basarnas, Palang Merah Indonesia, Tagana Kabupaten Luwu Utara, Petugas Damkar Luwu dibantu dari unsur TNI/Polri beserta warga di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Sabtu pukul 09.00 WITA (18/7).

“Proses evakuasi korban yang belum teridentifikasi tersebut berjalan selama empat jam,” kata dia dalam keteranganya, Ahad (19/7), demikian keterangan yang diterima MINA.

Ia menjelaskan, kondisi korban yang tertimbun lumpur dan pepohonan serta akses jalan yang hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki membuat proses evakuasi cukup sulit dilakukan oleh tim gabungan.

Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pun masih terjadi di Masamba, hingga Sabtu (18/7). Menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi hingga Selasa 21 Juli 2020 di sebagian besar wilayah Sulawesi.

Adapun wilayah yang masih berpotensi turun hujan meliputi wilayah Sulawesi Utara bagian utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan.

BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat, khususnya Kabupaten Luwu Utara agar selalu waspada dan dapat mempersiapkan upaya mitigasi, sehingga tidak terjadi bencana alam yang dipicu oleh faktor cuaca. (R/R8/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Eropa