Gaza, 20 Rabi’ul Awwal 1436/11 Januari 2015 (MINA) – Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) meminta pemerintah konsensus untuk memikul tanggung jawab penuh atas Jalur Gaza dan menghentikan pengambilan keputusan yang hanya meningkatkan ketegangan warga Palestina.
PFLP mengecam pemboman terbaru pada Automated Teller Machine (ATM) di kota Gaza, serta penutupan perbatasan Erez dan saling tudingnya Hamas dan pemerintah. The Palestinian Information Center quoted by Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Menurut pernyataan tersebut, warga Palestina mendapatkan akibat dari insiden beberapa insiden, karena masih adanya perpecahan internal.
Front Populer berpendapat, kekerasan dan ancaman tidak berguna. Hal ini menggambarkan warga gaza menuntut penuh hak-hak mereka, dan hal itu mengganggu penyelesaian semua masalah di Jalur Gaza, termasuk Gaji PNS yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Baca Juga: Malta akan Secara Resmi Mengakui Negara Palestina Bulan Depan
Pernyataan itu mengatakan, penderitaan rakyat Palestina terus berlanjut, listrik yang terputus, masalah air dan limbah, juga pelayanan medis.
PFLP mendesak semua pihak untuk menghentikan serangan, dan mengakhiri segala macam serangan institusi dan properti.
Diberitakan sebelumnya, Mesin ATM Bank Palestina diledakkan Jumat malam (9/1) oleh orang tak dikenal.(T/P008/P2
Baca Juga: UNRWA: Jalur Gaza Perlu 500-600 Truk Bantuan Setiap Hari
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)