Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PGI: Tak Ada Agama yang Ajarkan Teror

Rendi Setiawan - Ahad, 13 Mei 2018 - 15:39 WIB

Ahad, 13 Mei 2018 - 15:39 WIB

4 Views

Lokasi paska terjadinya ledakan bom di salah satu gereja di Surabaya. (dok. Republika)

Jakarta, MINA – Persekutuan Gereja-Gereja di lndonesia (PGI)  mengomentari serangan bom di sejumlah gereja di Surabaya pada Ahad (13/5) pagi. PGI menegaskan tak ada agama yang mengajarkan aksi teror.

“Sesungguhnya tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan dan pembunuhan. Agama apa pun mengajarkan kemanusiaan, damai dan cinta kasih. Kesesatan berpikirlah yang membawa penganut agama melakukan kekerasan dan tindak terorisme,” ujar Sekretaris Umum PGI Gomar Gultom di gedung Oikoumene PGI, Jakarta Pusat, Ahad (13/5).

Menurutnya, tindak kekerasan dengan alasan apa pun, tidak akan pernah mampu menyelesaikan masalah. Kekerasan hanya akan melahirkan lingkaran kebencian dan pada akhirnya menuju kehancuran.

“Oleh karena itu para pemimpin agama perlu lebih serius mewaspadai munculnya para pendukung kekerasan dan tindak terorisme ini dengan berbalutkan penginjil atau pendakwah lewat khotbah-khotbah maupun pernyataannya,” katanya.

Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah

Gomar menegaskan, program deradikalisasi BNPT akan sia-sia jika masyarakat justru memberi panggung kepada para pemimpin agama yang menyebarkan paham radikalisme dan kekerasan lewat misi dan dakwah-dakwahnya.

“Olehnya, kami menghimbau para pemimpin agama dan masyarakat untuk tidak memberi angin dan simpati kepada pelaku kekerasan dan terorisme, apa pun motifnya,” katanya lagi.

Ia juga menghimbau masyarakat menghentikan penyebaran foto dan video, karena ini justru tujuan teroris, yakni menebarkan rasa takut di tengah masyarakat. Ia justru menghimbau masyarakat untuk menebarkan kasih dan rasa damai melalui ragam media.

“Kami menghimbau seluruh elit politik dan masyarakat untuk menghentikan komentar yang justru memperkeruh keadaan. Janganlah menggunakan peristiwa kekerasan dan tindak terorisme ini untuk menangguk kepentingan politik dan sesaat, karena harga yang sedang dipertaruhkan adalah masa depan bangsa,” katanya.

Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam

Gomar mengajak masyarakat tak perlu takut menghadapi ancaman terorisme ini tetapi menyerahkan sepenuhnya kepada penanganan oleh negara. Ia mendukung sepenuhnya tindakan negara dalam memberantas semua perilaku kekerasan dan aksi-aksi terorisme di Indonesia. (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Gowes “Ngulisik” Ramaikan Bulan Solidaritas Palestina di Tasikmalaya

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Sosok
Indonesia
Indonesia