Gaza, MINA – Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan, sejak dimulainya perang genosida yang sedang berlangsung di Gaza oleh Zionis Israel, jumlah korban staf UNRWA terbesar dalam sejarah.
“Hampir 200 staf UNRWA tewas bertugas di Gaza,” kata Philippe Lazzarini dalam sebuah pernyataan di X, yang sebelumnya bernama Twitter, Sabtu (27/7).
“Ini adalah jumlah korban tewas terbesar sejak dibentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa – sebuah kenyataan yang tidak boleh diterima oleh dunia,” tambahnya.
“Ketika perang di Gaza dimulai hampir 10 bulan yang lalu, tidak seorang pun mengira kita akan mencapai tonggak sejarah yang suram,” kata pejabat PBB tersebut.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Ini bukan angka, ini adalah rekan dan teman kita,” kata Lazzarini
UNRWA, Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina, yang memberikan layanan penting kepada jutaan warga Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat yang diduduki, Yordania, Lebanon, dan Suriah.
Namun, lembaga ini mengalami kesulitan dalam menyediakan daam memberikan pelayanan di Gaza sejak dimulainya perang Israel sejauh ini telah merenggut nyawa sedikitnya 39.258 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Awal tahun ini, rezim Israel mengklaim bahwa 12 karyawan lembaga tersebut telah terlibat dalam serangan balasan oleh kelompok perlawanan Gaza, yang kemudian memicu perang.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Saat itu, staf UNRWA telah menjadi sasaran protes yang semakin keras dan kampanye misinformasi dan disinformasi yang dipimpin oleh rezim Israel tersebut.
Baru-baru ini, Knesset, parlemen Israel, memberikan persetujuan awal untuk RUU yang mencap lembaga tersebut sebagai “organisasi teroris”.
Badan legislatif juga menyetujui dua rancangan undang-undang lainnya yang melarang organisasi tersebut beroperasi di wilayah yang diduduki Tel Aviv, dan mencabut kekebalan hukum dan hak istimewa personel UNRWA yang diberikan kepada staf PBB. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia