Jakarta, MINA – Serangkaian protes digelar di beberapa kota seperti di Cape Town, Johannesburg dan kota-kota Afrika Selatan lainnya dalam rangka menyuarakan dukungan kepada Palestina dan menuntut Israel menghentikan penjajahan di atas situs suci umat Islam di Masjid Al-Aqsha yang saat ini dalam kondisi memanas.
Dari protes di Cape Town, kemunculan cucu ikon dunia Nelson Mandela menjadi perhatian khalayak. Tampil mengikuti jejak kakeknya, Zwelivelile Mandla Mandela dikenal sebagai orang yang memiliki banyak kesamaan dengan pendahulunya.
Zwelivelile adalah ketua Dewan Adat Mvezo. Pada 2007, saat suku tersebut mencari penerus Mandela, dia menyarankan agar cucunya mengambil peran tersebut. Zwelivelile menjadi kepala suku di usia 32 tahun.
Dalam pidatonya pada protes di Cape Town, Zwelivelile menuntut negara-negara Afrika Selatan untuk menutup semua kedutaan besar Israel dan mengakhiri segala jenis hubungan diplomatik dengan entitas penjajah itu.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Berikut petikan lengkap pidatonya:
Saudara saudari,
Para Ibu,
Para Ayah dan para pemuda,
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Hari ini kita mengangkat suara kita sebagai protes karena Apartheid Israel menyangkal keadilan dan martabat damai untuk rakyat Palestina seperti yang telah dilakukan sejak hari Israel didirikan.
Hari ini kita mengangkat suara kita sebagai protes karena apa yang Madiba (Nelson Mandela) gambarkan sebagai “masalah moral terbesar zaman kita” telah menjadi “aib terbesar saat ini” karena dunia berdiri dalam keheningan sementara Palestina berdarah.
Hari ini kita katakan kepada Zionis Israel. Kebrutalan dan kekejaman penindasan Anda tidak akan menghalangi kita atau orang-orang Palestina yang berani untuk memperjuangkan kebebasan.
Hari ini kita mengatakan “Pergilah dari Al-Aqsha …. Pergilah dari Al-Aqsha.. Pergilah dari Al-Aqsha!”
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Hari ini kita katakan kepada pemerintah Afrika Selatan kita untuk mengusir semua Duta Besar Israel dan memutuskan semua hubungan dengan Israel.
Kita mendesak agar semua hubungan dengan Israel diputuskan. … tidak ada ikatan perdagangan, tidak ada ikatan budaya dan tidak ada wisata!
Kita menuntut agar Israel mematuhi undang-undang internasional dan menuntut kembalinya 6 juta pengungsi Palestina yang diusir dari tanah kelahiran mereka
Kita menuntut agar semua tanah yang diduduki dikembalikan dan mengutuk perluasan pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Hari ini kita memanggil komunitas Internasional dan semua orang yang menjunjung keadilan, perdamaian dan martabat di dunia ini. Anda bersama kami saat kami melalui masa paling gelap dalam perjuangan melawan rezim Apartheid Afrika Selatan yang brutal. Sekarang kami memanggil Anda untuk berdiri dalam solidaritas dengan orang-orang Palestina yang menderita.
Hari ini kita berdiri untuk memberi hormat kepada orang-orang Palestina pemberani dan tak kenal takut yang menghadapi kekuatan brutal tentara Israel untuk membela Masjidil Aqsha dengan tangan kosong mereka.
Kami mengatakan kepada mereka … Anda tidak akan pernah berdiri sendiri … suara kami tidak akan dibungkam … kami merasakan penderitaan Anda … kami merasakan sakit Anda … kami bersatu dalam tujuan kami untuk membebaskan Palestina!
Madiba mengingatkan kita bahwa: “kebebasan kita tidak lengkap sampai Palestina bebas! ” ( /RS2)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)