Dalam rangka mengikuti rangkaian acara Global March to Jerusalem atau yang dikenal dengan GMJ, sekitar seribu orang berkumpul di depan kantor Palang Merah International di Kota Gaza, Jumat (6/6).
GMJ adalah kampanye masyarakat sipil dunia untuk membebaskan Jerusalem dari penjajahan zionis Israel untuk 3 agama besar (Islam, Kristen, Yahudi) dan para pecinta keadilan serta kemanusiaan.
Target ketiga GMJ itu adalah menunjukkan, seberapa pun lama rezim Israel bertahan menjajah Palestina, pada akhirnya akan hancur juga. Target kedua GMJ adalah menegaskan kepada dunia bahwa Israel adalah penjajah.
Hadir dalam acara tersebut beberapa pajabat dari Hamas, termasuk Mantan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniya, pejabat dari Jihad Islami Khalid Al Bats, anggota parleman dan masyarakat Gaza.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Acara yang digelar didepan Palang Merah International tersebut bersamaan dengan aksi solidaritas terhadap para tahanan Palestina di penjara Israel.
Mantan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniya memberikan pidato pada acara tersebut. Isi lengkap pidato Ismail Haniya adalah sebagai berikut :
“Bangsa Pelestina adalah tebusan untuk Al Aqsha dan akan terus berjuang menuju pembebasan Al Quds (Jerusalem). Bangsa Palestina adalah yang tidak mengenal lelah dan bosan, serta perjuanganya yang tidak pernah meninggalkan senjata dari pundaknya.
Bangsa yang akan terus berjuang baik itu bersama pemerintah atau pun tanpa pemerintah karena ikatan mereka dengan tanah airnya adalah ikatan suci. Kita telah berperang sebelum dan sesudah terbentuknya pemerintahan dan kita akan terus bertempur dengan gigih dan takkan pernah berhenti melawan penjajah Israel.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Kepada saudara-saudara kita di penjara zionis saya katakan, inilah bangsa kalian di Gaza, di Tepi barat, di Palestina 48 dan diseluruh penjuru dunia akan terus berjuang demi kalian dan tidak akan pernah sekalipun melupakan kalian. Dengan perlawanan akan kami bebaskan kalian hingga para pengecut zionis tidak bisa memejamkan mata mereka untuk beristirahat.
Hari ini kita berada pada Global March to Jerusallem yang diadakan juga di lebih dari 80 kota dan lebih dari 45 negara dan jutaan masyarakat dunia turun ke jalan. Mereka keluar dari rumah mereka untuk mengatakan kepada zionis Israel bahwa seluruh aksi yang Israel lakukan terhadap Al Aqsha adalah tindakan kriminal dan keji.
Kami mengetahui cara membebaskan Al Aqsha dan cara membebaskan para tahanan kita, yaitu tegakkan panji persatuan, dan melakukan perlawanan demi kehormatan kita.
Al Aqsha tidak akan terbebas kecuali oleh bangsa yang bersatu, maka kami Bangsa Palestina menyelesaikan proses rekonsiliasi yang dilakukan atas dasar tanggung jawab dan kesadaran akan kondisi yang kita hadapi.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dan saya katakan kepada putra-putri Bangsa Palestina di Gaza dan Tepi Barat agar menjadikan semboyan kita kedepannya yaitu “persatuan, kerjasama, kesabaran dan perlawanan”.
Tidak ada kata melepas perlawanan untuk Israel. Tentara yang kita bangun dengan darah dan keringat tidak akan pernah kita tinggalkan. Perlaw anan tidak hanya oleh pasukan perlawanan Hamas, namun juga Jihad Islam, Jabhah dan Fatah, dan tidak mungkin kita semua menanggalkan senjata kita dalam kondisi apa pun.
Saya memang telah keluar dari kursi pemerintahan, namun saya tidak akan pernah meninggalkan tanggung jawab membela tanah air kita.“(L/P015/K01/K02/R2).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon