Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PIDATO KHALID MISY’AL SIKAPI SERANGAN BRUTAL ZIONIS ISRAEL

Abu Al Ghazi - Kamis, 24 Juli 2014 - 08:16 WIB

Kamis, 24 Juli 2014 - 08:16 WIB

4463 Views ㅤ

Khalid Misy'al. (alresalah)
Khalid Misy'al. (alresalah)

Khalid Misy’al. (alresalah)

Gaza, 26 Ramadhan 1435/24 Juli 2014 (MINA) – Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Hamas menyampaikan pernyataannya dalam konferensi pers di Doha, Qatar, Rabu (23/7) malam pukul 21.00 waktu Gaza, atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Pidato disampaikan menanggapi aksi pasukan Zionis Israel yang semakin brutal terhadap warga sipil Gaza, serta memantau perkembangan terakhir tawaran gencatan senjata.

Menurut Misy’al, Netanyahu gagal dalam agresinya terhadap Jalur Gaza. Terbukti, ketika mereka membabi buta membombardir warga sipil tak berdosa. Justru pasukan Al-Qassam berhasil menewaskan satu persatu tentara Zionist Israel di medan tempur.

Apa sebenarnya yang diharapkan Zionis Israel dalam perang, dan bagaimana Hamas serta para pejuang menyikapi tantangan penjajah Israel itu.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Jalan Mendaki Menuju Ridha Ilahi  

Berikut isi pidato lengkap Khalid Misy’al, seperti diterjemahkan Muhammad Husein, Koresponden Kantor Berita Islam Mi’raj (Mi’raj Islamic News Agency / MINA), langsung dari Jalur Gaza, Palestina :

Pengantar

“Kami ucapkan selamat kepada para syuhada, khususnya yang menjadi syuhada pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Semoga Allah melaknat siapapun yang membunuh para syuhada dan siapapun yang mendukung para pembunuh tersebut.

Ini membuktikan bahwa Netanyahu memang telah gagal dan kalah, sejak mereka menuduh Hamas menculik tiga warga mereka. Kita semua mengetahui cerita bohong yang dibuat oleh Zionis Israel, serta kemunafikan dunia internasional, yang harusnya melakukan investigasi.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Akhir Kehancuran Negara Zionis

Tanggal 12 Juni terjadi penculikan terhadap tiga warga Israel, yang sampai saat ini tidak diketahui siapa penculik dan pembunuhnya. Akan tetapi Netanyahu mulai mengarang cerita dan menuduh Hamas sebagai pelakunya. Lalu, Zionis Israel menyiksa dan membakar Muhammad Abu Khudair, warga Palestina.

Menghadapi kejahatan itu, jelas wajib hukumnya bagi kami wajib memerangi mereka. 

Netanyahu pun mulai melakukan agresi terhadap warga sipil Gaza, yang tidak teribat apapun. Zionispun mulai membombardir sepanjang Jalur Gaza, tanpa alasan apapun. 

Warga di Jalur Gaza, terutama kaum prianya jelas wajib melawan para penjajah dan siapapun yang menyerangnya. Warga Gaza dan Palestina berusaha mempertahankan diri, dan para pejuang pun mempertahankan warganya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Memberantas Miras Menurut Syariat Islam

gaza-an-nahar-300x168.jpg" alt="Korban warga Gaza (foto: an-nahar)" width="300" height="168" /> Korban warga Gaza (foto: an-nahar)

Kami adalah Korban

Kami adalah korban yang berusaha melawan para agresor, yang telah menyerang kami, bahkan sejak puluhan tahun lalu. Penjajahan, yahudisasi, pembunuhan dan peperangan, mereka lakukan terhadap warga kami.

Kami adalah korban penganiayaan, dan dalam tradisi hukum disebutkan, seorang korban itu wajar ketika harus membalas orang yang menganiayanya. Maka dari itu, warga kami yang faham dan berakal, jelas berusaha melawan mereka.

Maka, ketika kejahatan para penjajah mulai menghancurkan rumah-rumah warga sipil, gedung-gedung dan fasilitas umum, serta membombardir para penghuninya, maka saat itu juga para pejuang di Gaza, di Tepi Barat, dan di Al-Quds pun mulai melakukan serangan balasan.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menyongsong Bulan Solidaritas Palestina

Israel dan pihak-pihak pendukungnya melakukan pertaruhan besar terhadap gerakan perjuangan di Gaza. Mereka mengira dengan menggencarkan blokade atas Jalur Gaza dan memecah-belah kesepakatan rekonsiliasi Palestina dapat melemahkan warga Gaza.

Netanyahu merasa begitu saja dapat menginjak-injak kami. Ternyata tidak, karena kami memiliki pahlawan-pahlawan di medan jihad, ada Pasukan al-Qassam, Brigade Al-Quds, Tentara Khusus Abu Ali Musthafa, dan gerakan perjuangan lainnya.

Justru, waktu membuktikan bahwa di luar dugaan merekalah yang kalah telak. Mereka baru tahu bahwa Gaza ternyata jauh lebih kuat dari yang mereka perkirakan. Rakyat Palestina ternyata lebih kuat dari penjajahnya.

Lebih dari itu, di medan tempur mereka mengakui bahwa para pejuang kami ternyata jauh lebih kuat, lebih hebat, lebih gagah berani dan memiliki kemampuan melebihi pasukan mereka. Dengan kata lain, para pejuang Palestina ternyata lebih kuat dari tentara pasukan penjajah Zionis Israel.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Perintah Berhati-hati dalam Menyebarkan Informasi  

Mereka berpikir bahwa Hamas pasti sedang terpuruk (setelah diblokade bertahun-tahun). Mereka kira Hamas akan begitu saja menyerahkan kekuasannya karena posisinya yang lemah. Mereka tidak mengetahui bahwa Hamas menaungi sayapnya untuk rakyatnya. Mereka baru sadar bahwa Hamas tetaplah singa yang siap mempetahankan warganya dari serangan musuh.

gaza-al-alam-300x173.jpg" alt="Para syuhada Gaza, Palestina (foto: al-alam)" width="300" height="173" /> Para syuhada Gaza, Palestina (foto: al-alam)

Salam Hormat Syuhada

Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan, salam hormat kami untuk para pejuang Palestina, terutama pasukan khusus al-Qassam. Mereka telah menegakkan kepala kita, dan Allah pun tegakkan kepala kepala mereka. Mereka telah memuliakan kita, dan semoga Allah membalas mereka dengan kemuliaan dan kebaikan.

Kita kecup kepala kepala mereka….! Kita rangkul tubuh mereka….! Kita bangga terhadap mereka….!

Baca Juga: Khutbah Jumat: Memperkuat Pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa dan Palestina

Kemuliaan kebijakan kita adalah karena perjuangan mereka. Sekiranya bukan karena perjuangan mereka, maka kita tidak akan memiliki wibawa dan kedudukan. Kalau bukan karena mereka, suara kita tidak akan didengar oleh dunia, karena dunia tidak akan mendengar kecuali melalui kekuatan kita.

Para pejuang telah membuktikan bahwa mereka tidaklah tidur, tidak pula menyibukkan diri dengan perdagangan melalui terowongan. Akan tetapi, justru di dalam terowongan-terowongan itulah, mereka berinovasi dan berkreasi menyusun strategi serangan. Mereka membuktikan bahwa mereka telah mempersiapkan, mengembangkan, membangun dan berjuang dengan darah mereka demi kehormatan masyarakatnya.

Gaza adalah tanda dan contoh…. Gaza adalah bukti dari Allah…., untuk dunia umumnya, dan untuk negara Arab dan kamu muslimin khususnya. Maka, tidak ada lagi alasan bagi seorang pun di muka bumi ini untuk berkata, “saya tidak bisa”, karena ternyata Gaza saja telah mampu bertahan dalam tiga perang terakhir. Inilah Gaza….!!!

Kelebihan para pejuang Palestina tidak hanya terlihat dari kemampuan  dan kreativitas mereka di lapangan. Akan tetapi juga dalam hal kejujuran. Al-Qassam apabila berkata mereka lakukan, dan apabila berjanji mereka tepati.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menjadi Umat Unggul dengan Al-Qur’an

Lain dengan pasukan Zionis Israel. Seperti dikemukakan sendiri oleh warga Israel. Warga Israel sendiri memprotes bahwa pernyataan-penyataan pasukan mereka adalah pernyataan yang penuh kebohongan dan kedustaan.

Hal lainnya, ternyata melalui pantauan informasi dari media, mereka justru sedang dalam kondisi ketakutan yang luar biasa.

Para pejuang kami, tidak pernah mengarahkan serangan kepada para penduduk sipil, dan mereka mengakuinya.  Namun jangan sekali-kali pula kalian katakan bahwa warga Israel adalah penduduk. Mereka tetaplah orang-orang yang menempati wilayah jajahan secara tidak sah. Mereka juga bersenjata, membunuh dan merusak warga dan harta milik kami. 

Selain itu bisa kita saksikan sendiri jiwa kesatria para pejuang Palestina di lapangan, ketika mereka tidak hanya mentargetkan para pemuda tentara Zionis. Namun juga mereka mengarahkan sasaran khusus kepada para komandan perang militer Zionis Israel.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Perintah Makan yang Halal dan Thayib

Pasukan Zionis <a href=

Israel kalah dan penakut" width="300" height="294" /> Pasukan Zionis Israel kalah dan penakut

Tantangan Perang Berlanjut

Kami tantang hai Netanyahu (PM Israel) dan Ya’alon (Menteri Pertahanan Israel), ayo keluarkanlah untuk kami pasukan-pasukan terbaik kalian! Kami tidak ingin perang ini berlanjut! Tapi, kami juga tidak akan pernah berhenti mempertahankan dan menjaga warga kami!

Kami selalu memperhatikan etika dalam bertempur. Bukti yang jelas adalah syuhada kami, yang kalian bombardir, adalah para warga sipil tak berdoa. Sementara korban-korban tewas  di kalangan kalian adalah para tentara!  

Kami adalah warga biasa yang punya keterbatasan. Kami tidak mengesampingkan bahwa persenjataan Zionis Israel jauh lebih besar daripada kami, serta mereka pun dikukung oleh dunia internasional. Akan tetapi kami telah sampaikan sebelumnya, di mana saat itu sebagian meragukan perkataan kami, maka kami ulangi dan kami katakan sekarang bahwa, “Para pejuang tidak akan kalah dengan izin Allah”!!

Baca Juga: Khutbah Jumat: Upaya Agar Istiqamah di Jalan Yang Lurus

Kami tahu, sebagian orang ada yang bermain di meja perundingan, berbicara tentang pelucutan senjata para pejuang kami. Akan tetapi, dengan izin Allah, tidak akan ada yang pernah bisa melucuti senjata para pejuang kami !

Jika kalian hai pasukan Zionis Israel sungguh-sungguh ingin melucuti senjata para pejuang kami. Maka, ada dua syarat pokok yang harus kalian penuhi, yaitu hentikan penjajahan terhadap warga kami dan lucuti senjata kalian!.

Sampai saat ini kami katakan bahwa jumlah syahid warga kami mencapai lebih dari 680 orang. Kebanyakan dari mereka adalah wanita, anak-anak dan orang-orang lanjut usia. Netanyahu telah gagal menghadapi kami para pejuang, maka kalian membalasnya dengan menyerang warga sipil. Mata kalian telah buta terhadap warga Gaza!

Gaza adalah daerah sempit, yang hanya dihunisekitar 1,8 juta penduduk, terblokade sejak delapan tahun terakhir. Namun, walaupun terblokade bertahun-tahun lamanya,  justru kami melakukan beberapa kreasi dan inovasi persenjataan, yang para pejuang ciptakan sendiri, untuk berperang mempertahankan diri dari serangan militer Zionis Israel.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Kabar Gembira bagi yang Mentaati Allah dan Rasul-Nya

Kebiadaban kalian, sungguh merupakan bencana besar. Berbagai pembantaian, penghancuran tempat tinggal, pengeboman bangunan rumah sakit, berapa masjid juga telah diruntuhkan, rata dengan tanah.  

Dewan Keamanan PBB  memang telah membuat pernyataan terkait tragedi jatuhnya pesawat penumpang Malaysia. Kami akui, tragedi tersebut juga membuat kami sedih, karena  mereka adalah keluarga kami juga, Malaysia adalah saudara kami tercinta dan para pimpinannya juga sangat kami sayangi. Karenanya, turut berduka cita.

Ya, benar bahwa itu adalah  tragedi kemanusiaan. Akan tetapi, bagaiman dengan kejahatan yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap kami? Kejahatan tak berperikemanusiaan,  di mana warga Gaza dibunuh secara brutal.

Negaranegara Barat mengecam bagaimana warga sipil kami dibantai dengan alasan warga sebagai tameng para pejuang. Yang benar adalah bahwa Netanyahulah yang tidak sanggup melawan para pejuang kami, maka ia melampiaskan amarahnya secara membabi buta kepada para  warga sipil.

Saya merasakan adanya usaha yang mengarah kepada cerita karangan yang mengatakan bahwa Israel adalah korban, hanya karena kami melawan dan bertahan. Justru, kamilah yang merupakan korban, sekalipun kami memenangi pertempuran ini. Kami tetaplah pihak korban, sekalipun kami bertahan, karena kamilah pihak yang mempertahankan tanah dan warga kami.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami menyeru kepada negaranegara, pemerintahan, warga, badanbadan kemanusiaan,  janganlah kalian tunggu perang ini selesai. Kami mendesak, agar pintupintu perbatasan yang merupakan milik Arab dibuka, agar para delegasi dan bantuan medis masuk ke Gaza. Kami sangat memerlukan bahan bakar, bahan makanan, dan listrik.

Brigade Al-Qassam (foto: al-khabar)

Brigade Al-Qassam (foto: al-khabar)

Gencatan Senjata Bersyarat

Soal gencatan senjata yang diperuntukan demi kebaikan warga Gaza, sebenarnya kami dan warga Gaza paling antusias dalam menjalankannya.

Netanyah telah gagal, dan memang hobi gagal. Kali inipun kembali menunjukkan kegagalanya. Sejak awal dia meminta kami untuk menghentikan perang. Bukan kami yang minta.

Kalianlah yang yang meminta agar perang dihentikan. Dari situ saja sudah dapat kami ketahui bahwa ternyata kalian sedang risau. Lalu, kalian pun menuduh Turki dan Qatar ikut mencampuri  urusan kami.

Saya katakan di sini, bahwa kami selaku Ketua Politik Gerakan Hamas, tetap bertugas melayani saudarasaudara dan rakyat Palestina. Kami tidak pernah meminta siapapun, kecuali umat untuk mendukung dan berada di pihak rakyat Gaza. 

Menlu Amerika Serikat John Kerry-lah yang datang menemui menteri dari Turki dan Qatar, dan meminta keduanya untuk datang menemui Hamas dan membujuknya agar menghentikan peperangan. Tentu kami paham, bahwa Qatar dan Turki adalah pihak yang membantu kami dengan ikhlas. Mereka pasti tidak akan memperjualbelikan hubungan dengan kami.

Sekali lagi kami katakan bahwa kami tidak akan membiarkan siapapun bermain-main dengan darah warga Palestina!!!

Kami tidak akan pernah menolak peran siapapun. Kami akan selalu menyambut siapapun yang serius dalam usaha menghentikan serangan Zionis Israel terhadap gaza dan penghentian blokade atas Gaza.

Warga Gaza membebankan amanah di pundak para pimpinannya, baik di dalam maupun di luar negeri. Kami tidak bisa menerima apapun, kecuali diakhirinya blokade.

Blokade bertahuntahun, kelaparan, dan krisis telah membunuh lebih banyak warga Gaza di bandingkan korban perang. Rakyat kami memiliki hak untuk tetap hidup. Peraturan undangundang mengatakan, pembunuhan warga akibat blokade dan kelaparan, sama dengan pembunuhan dengan peluru dan senjata api.  Pembunuhan dengan cara lambat sama saja dengan pembunuhan dengan cara cepat, duaduanya adalah pelanggaran.

Setelah seluruh yang terjadi pada Gaza, darah yang mengalir, korban yang berjatuhan, permintaan kami sederhana saja, buka blokade!

Pertanyaanya adalah, berapa banyak lagi tagihan yang harus kami bayar? Berapa banyak lagi tentara Zionis Israel yang harus tewas hingga dibukanya blokade? Berapa tagihan yang harus kami bayar agar para pengungsi kami bisa kembali ke tanah air mereka? Berapa tentara kalian lagi yang harus kami tawan untuk membayar semua tagihan ini? Permintaan minimal dari kami adalah dibukanya blokade. Barangsiapa meminta kami lebih rendah dari itu, maka kami tidak akan terima.

Sampai kapan kami akan bertahan? Kalau sebagian ada yang menanyakan kapan gencatan senjata terjadi? Maka saya katakan, pada dasarnya semua menghendaki terjadinya gencatan senjata hari ini juga. Namun, barang siapa yang bertaruh bahwa kami akan kalah dan tidak sabar, maka ketahuilah bahwa kesabaran kami jauh lebih panjang.

Kami tetap berharap gencatan senjata segera tercapai, namun dengan jaminan dihentikannya blokade secara pasti, dan bukan janji. Kami tidak ingin berunding baru kemudian menghentikan serangan. Kami ingin tuntutan kami dipenuhi terlebih dahulu, baru kami hentikan serangan.

Apa yang terjadi hari ini di bandara BenGurion, menunjukkan adanya kemungkinan kami memblokade warga Israel juga. Apakah kalian ingin blokade dibalas dengan blokade?

Brigade Al-Qassam shalat berjama'ah

Brigade Al-Qassam shalat berjama’ah

Saya katakan di sini bahwa saya, saudarasaudarsaya para pejuang Hamas, serta seluruh warga di seluruh Jalur Gaza, adalah tebusan bagi para syuhada kami. 

Demi Allah Kami  dan seluruh saudarasaudara kami siap menjadi syahid demi terbukanya blokade di Jalur Gaza!.

Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!!” (L/K01/K02/R1/R2).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Palestina
Palestina