Srinagar, MINA – Pihak berwenang India di Kashmir memerintahkan penyelidikan pada Kamis (18/11) atas operasi kontroversial di mana pasukan keamanan menewaskan empat orang awal pekan ini. Arab News melaporkan.
Dua warga sipil dan dua tersangka militan tewas pada Senin (15/11) dalam serangan polisi di kompleks komersial di daerah Hyderpora di Srinagar, ibu kota wilayah tersebut.
Menurut polisi, warga sipil Altaf Ahmad Bhat (48) seorang pengusaha, dan Mudasir Gul (40) seorang ahli bedah gigi, tewas dalam baku tembak. Namun saksi dan keluarga korban mengatakan tentara telah menggunakan mereka sebagai tameng manusia.
Kematian Bhat da Gul memicu kemarahan di wilayah mayoritas Muslim.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Keluarga mereka telah mengadakan aksi duduk di Srinagar menuntut keadilan dan agar jenazah dikembalikan untuk pemakaman Islam yang layak setelah pihak berwenang secara diam-diam menguburkan mereka di kuburan terpencil.
Manoj Sinha, seorang pejabat New Delhi yang menjabat sebagai administrator utama Kashmir, mengatakan bahwa pemerintah telah memerintahkan “penyelidikan magister” atas pembunuhan tersebut.
“Pemerintah akan mengambil tindakan yang sesuai segera setelah laporan diserahkan dalam waktu yang ditentukan,” tweetnya.
Dilbag Singh, direktur jenderal Polisi Kashmir, mengatakan kepada media bahwa dia akan menyelidiki tuntutan keluarga.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Di pihak keluarga korban Saima Bhat, keponakan dari salah satu korban, yang juga seorang wartawan di Srinagar mengatakan, keluarganya lebih peduli menerima jenazah untuk dimakamkan daripada penyelidikan.
“Kami tidak peduli dengan penyelidikan sekarang, fokus kami adalah untuk mendapatkan mayat paman saya. Saya telah bertemu orang-orang di pemerintahan dan mereka belum mengatakan sesuatu yang konkret tentang masalah ini,” katanya.
Menurut laporan media, para korban dimakamkan 80 kilometer dari Srinagar, mengikuti keputusan pemerintah yang dimulai tahun lalu di mana tersangka pemberontak dan rekan mereka, termasuk warga sipil, dimakamkan di kuburan tak bertanda di daerah terpencil untuk mencegah kerumunan besar.
Warga Kashmir selama bertahun-tahun menuduh pasukan India menargetkan warga sipil dan melakukan pelanggaran tanpa hukuman.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Tuduhan itu termasuk baku tembak dan kemudian mengatakan para korban adalah militan. Beberapa orang meragukan apakah penyelidikan yang diumumkan akan membawa keadilan. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris