
(foto: Aliyah/MINA)
Jakarta,13 Rabi’ul Akhir 1438/ 12 Januari 2016 (MINA) – Staf Kepresidenan Istana Negara Indonesia, Eko Sulistyo pada Kamis (12/1) mengatakan telah menyepakati empat poin yang diajukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) terkait kebutuhan bahan pokok masyarakat dan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Tadi sudah diterima perwakilan mahasiswa, kami dialog ada empat poin yang disepakati bersama,” kata Staf Kepresidenan Eko Sulistyo di Jakarta, Kamis (12/1).
Pihak Istana Kepresidenan menerima perwakilan dari BEM SI, Bagus Tito Wibisono untuk menyampaikan poin yang menjadi tuntutan mahasiswa kepada pemerintah. Namun Bagus menyampaikan kekecewaannya karena tidak bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Bagus menyampaikan empat poin dari hasil pertemuannya dengan pihak kepresidenan di mobil orasi depan Istana Negara .
Baca Juga: Peaceful Muharram Kemenag Hadirkan 2 Juta Paket Lebaran Yatim dan Disabilitas
Pertama pemerintah atas nama Teten Masduki menjamin tidak akan terjadi kelangkaan BBM bersubsidi di seluruh Indonesia.
Kedua, dampak kenaikan harga BBM tidak akan berdampak pada kenaikan harga bahan pokok.
Ketiga, pemerintah jamin kenaikan listrik dilakukan untuk kepentingan rakyat dan tepat sasaran, jika tidak tepat sasaran dapat dilaporkan ke PLN dan akan mendapat subsidi.
Keempat, kenaikan harga pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) atau Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) untuk meningkatkan pelayanan kepolisian dan ada sosialisasinya seperti apa yang ingin ditingkatkan dan pemerintah menjamin itu, jika ada pelayanan yang tidak sesuai dapat dilaporkan.
Baca Juga: BBMKG Denpasar Imbau Warga Waspadai Potensi Rob di Pesisir Bali 9-12 Juli
“Jika ditemukan pelanggaran dalam waktu 90 hari, maka reformasi jilid 2 akan segera ditegakkan,” tegasnya.
Melihat kenaikan harga kebutuhan bahan pokok masyarakat dan pasokan BBM yang melonjak tinggi, BEM SI menggelar aksi bela rakyat 121 yang berlangsung dari pukul 10.00 WIB yang di mulai di Patung Kuda (Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat) sampai ke Istana Negara (Jl. Medan Merdeka Utara).
Demo tersebut diikuti oleh ribuan mahasiswa dan Persatuan Guru Seluruh Indonesia atau PGSI, oleh karena itu Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Dwiyono bersama Komandan Kodim (Dandim) 0501 Jakarta Pusat Kolonel Infanteri Moch Zamroni beserta pasukannya turun langsung ke lokasi untuk mengawal.(L/R10/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ali Musthofa, Pemandu Pendaki Juliana Brasil yang Tewas di Rinjani Di-blacklist
Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Tempuh Diplomasi Bebaskan WNI yang Ditahan di Myanmar