UEA GUNAKAN PILOT WANITA UNTUK SERANG ISIS

Pilot wanita UEA terlibat dalam serangan koalisi pimpinan AS terhadap militan ISIS (Foto: Wordbulletin)" width="300" height="199" /> Pilot wanita UEA terlibat dalam serangan koalisi pimpinan AS terhadap militan ISIS (Foto: Wordbulletin)

Abu Dhabi, 3 Dzulhijjah 1435/27 September 2014 (MINA) – Uni Emirat Arab (UEA) telah mengkonfirmasi penugasan seorang pilot pesawat tempur wanita UEA yang pertama, telah terlibat dalam serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) terhadap militan ISIS di Suriah dan Irak.

Mayor Mariam Al Mansouri, nama pilot wanita yang bergabung dengan Angkatan Udara Emirat pada tahun 2007 itu, tidak hanya berpartisipasi dalam serangan udara, tetapi benar-benar dan akan terus memimpin pilot UEA yang ditugaskan untuk misi “masa depan” terhadap kelompok ISIS, demikian dalam laporan Think Progress.

UEA termasuk di antara lima negara Arab untuk mendukung operasi pimpinan AS atas Irak dan Suriah, memberikan dukungan empat pilot pesawat tempur F-16, demikian laporan Wordbulletin yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Sabtu (27/9).

Pasukan koalisi pimpinan AS melakukan serangan ke ladang minyak dan pangkalan ISIS di provinsi Suriah timur Deir al-Zor semalam dan Jumat pagi, kata satu kelompok pemantau.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Serangan juga membom militan ISIS di utara dan timur Suriah pada hari Selasa. Sementara Amerika Serikat telah membom basis kelompok di Irak sejak bulan lalu.

Pada Jumat pagi, serangan udara tersebut memukul pangkalan dan posisi ISIS di pinggiran kota al-Mayadin, kata Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia, yang memonitor konflik melalui sumber jaringan.

Serangan udara sebelumnya menargetkan daerah ladang minyak al-Tanak di provinsi Deir al-Zor, sementara serangan rudal jelas – juga diduga dilakukan oleh pasukan pimpinan AS – menargetkan daerah al-Quriyah, juga di Deir al-Zor, kata kelompok pemantau.

Deir al-Zor, yang berbatasan dengan Irak, hampir seluruhnya dikendalikan oleh militan ISIS dan merupakan provinsi penghasil minyak utama sebelum konflik Suriah terjadi lebih dari tiga tahun yang lalu. (T/R11/R12 )

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)