Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PILPRES MESIR DIPERPANJANG SATU HARI

Rudi Hendrik - Rabu, 28 Mei 2014 - 04:50 WIB

Rabu, 28 Mei 2014 - 04:50 WIB

508 Views

Tentara Mesir sedang berjaga di salah satu TPS di hari kedua pemungutan suara pilpres Mesir, 27 Mei 2014 (foto: Reuters)
Tentara <a href=

Mesir sedang berjaga di salah satu TPS di hari kedua pemungutan suara pilpres Mesir, 27 Mei 2014 (foto: Reuters)" width="334" height="199" /> Tentara Mesir sedang berjaga di salah satu TPS di hari kedua pemungutan suara pilpres Mesir, 27 Mei 2014 (foto: Reuters)

Kairo, 29 Rajab 1435/28 Mei 2014 (MINA) – Menteri dalam negeri Mesir Muhamad Ibrahim mengatakan pemilu presiden akan diperpanjang hingga Rabu (28/5), tanpa menyebutkan alasannya.

“Hal yang sama juga diumumkan Komite Pemilu Mesir (PEC) dengan  asumsi dampak dari minimnya suara yang masuk,”  koresponden MINA di Kairo Dany Novery mengutip pernyataan lokal.

Media  setempat melaporkan, tidak hanya itu, cuaca Mesir yang panas bisa menjadi penyebab jarangnya orang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Diberitakan bahwasanya pada  Selasa ( 27/5) cuaca Mesir  mencapai 41 derajat,” tambah Dany.

Dari pantauan langsung memang tak terlihat banyak kendaraan yang lalu lalang ,  terlihat di NasrCity, Kairo, juga tidak seramai biasanya. Sebelumnya beberapa TPS di luar Kairo seperti Ghorbiyah meminta tambahan waktu untuk penutupan TPS dikarenakan udara yang panas membuat orang-orang malas untuk ke luar rumah.

Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’

Namun, media setempat mengatakan menjelang sore hari jumlah pengunjung mulai banyak. Sementara itu maraknya aksi demo menjadi penyebab sedikitnya  pemilih menggunakan suara mereka untuk dua capres utama Mesir, Abdul Fattah Al-Sisi dan Hamden Sabbahi.

Para Selasa, berbagai demo menyerukan boikot pemilu digelar di beberapa daerah  seperti di Kairo, Imbaba, Syubra Khaiymah, dan Giza.

Mereka menentang pemilu karena menganggap presiden terguling Muhamad Mursi adalah presiden yang sah sebagaimana dia adalah pemimpin demokrasi pertama Mesir yang dipilih setelah revolusi menggulingkan rezim Mubarak.

Al-Sisi, mantan Menhan yang  mengumumkan penggulingan Mursi pada Juli 2013 dianggap akan melanjutkan kepemimpinan Mubarak yang  juga datang dari  rumah yang sama.

Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera

Berbagai bentrokan terjadi di Mesir meramaikan pemilu dua hari ini, mulai dari  demonstrasi pendukung presiden terguling Muhamad Mursi beserta aparat keamanan dan juga demonstran pendukung kandidat  presiden  Hamden Sabbahi  dengan pihak keamanan setempat.

Aliansi Nasional anti kudeta pro Mursi  mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa banyak warga Mesir telah memboikot proses pemungutan suara dengan tidak mengikutinya. (L/K04/P03/R2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun

 

 

Baca Juga: Yaman Bebaskan Awak Kapal Inggris setelah Gencatan Senjata di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Palestina
Dunia Islam
Dunia Islam
Indonesia
Palestina
Kolom
Indonesia