Kairo, 29 Rajab 1435/28 Mei 2014 (MINA) – Menteri dalam negeri Mesir Muhamad Ibrahim mengatakan pemilu presiden akan diperpanjang hingga Rabu (28/5), tanpa menyebutkan alasannya.
“Hal yang sama juga diumumkan Komite Pemilu Mesir (PEC) dengan asumsi dampak dari minimnya suara yang masuk,” koresponden MINA di Kairo Dany Novery mengutip pernyataan lokal.
Media setempat melaporkan, tidak hanya itu, cuaca Mesir yang panas bisa menjadi penyebab jarangnya orang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Diberitakan bahwasanya pada Selasa ( 27/5) cuaca Mesir mencapai 41 derajat,” tambah Dany.
Dari pantauan langsung memang tak terlihat banyak kendaraan yang lalu lalang , terlihat di NasrCity, Kairo, juga tidak seramai biasanya. Sebelumnya beberapa TPS di luar Kairo seperti Ghorbiyah meminta tambahan waktu untuk penutupan TPS dikarenakan udara yang panas membuat orang-orang malas untuk ke luar rumah.
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
Namun, media setempat mengatakan menjelang sore hari jumlah pengunjung mulai banyak. Sementara itu maraknya aksi demo menjadi penyebab sedikitnya pemilih menggunakan suara mereka untuk dua capres utama Mesir, Abdul Fattah Al-Sisi dan Hamden Sabbahi.
Para Selasa, berbagai demo menyerukan boikot pemilu digelar di beberapa daerah seperti di Kairo, Imbaba, Syubra Khaiymah, dan Giza.
Mereka menentang pemilu karena menganggap presiden terguling Muhamad Mursi adalah presiden yang sah sebagaimana dia adalah pemimpin demokrasi pertama Mesir yang dipilih setelah revolusi menggulingkan rezim Mubarak.
Al-Sisi, mantan Menhan yang mengumumkan penggulingan Mursi pada Juli 2013 dianggap akan melanjutkan kepemimpinan Mubarak yang juga datang dari rumah yang sama.
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera
Berbagai bentrokan terjadi di Mesir meramaikan pemilu dua hari ini, mulai dari demonstrasi pendukung presiden terguling Muhamad Mursi beserta aparat keamanan dan juga demonstran pendukung kandidat presiden Hamden Sabbahi dengan pihak keamanan setempat.
Aliansi Nasional anti kudeta pro Mursi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa banyak warga Mesir telah memboikot proses pemungutan suara dengan tidak mengikutinya. (L/K04/P03/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun
Baca Juga: Yaman Bebaskan Awak Kapal Inggris setelah Gencatan Senjata di Gaza