Istanbul, MINA – Delegasi pimpinan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengadakan pertemuan Jumat malam (1/8) dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan di Istanbul untuk membahas upaya menghentikan agresi Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi Hamas menyampaikan eskalasi pelanggaran pasukan ZionisIsrael, terutama kejahatan kelaparan dan pembersihan etnis. Quds Press melaporkan.
Hamas juga memaparkan masih ketatnya pencegahan masuknya bantuan makanan dan obat-obatan, serta upaya pengusiran penduduk dari Gaza dan Tepi Barat, perluasan permukiman, dan yahudisasi Yerusalem.
Mohammad Darwish, ketua dewan pimpinan Hamas, menegaskan kesiapan Hamas untuk kembali ke meja perundingan, dengan syarat bencana kemanusiaan di Gaza berakhir dan bantuan yang memadai dan segera diberikan.
Baca Juga: PBB: Milisi Suriah Berpotensi Pindah ke Afghanistan, Ancam Keamanan Regional
Darwish menekankan bahwa perlawanan Palestina akan terus memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina, terutama kebebasan, martabat, dan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Sementara itu, Menteri Hakan Fidan menyampaikan kecaman keras negaranya atas agresi Zionis di Gaza, dan menyebut apa yang terjadi di Jalur Gaza sebagai “kejahatan genosida yang memalukan dunia.”
Ia menegaskan upaya diplomatik dan kemanusiaan Turki yang berkelanjutan untuk menghentikan agresi dan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Jalur Gaza.
Fidan juga menekankan penolakan tegas Turki terhadap rencana pemindahan paksa dari Gaza dan upaya aneksasi Tepi Barat.
Baca Juga: Milisi Buddha Arakan Kenakan Biaya Sekolah Tinggi Khusus bagi Siswa Rohingya.
Ia mengatakan, “Israel memperpanjang negosiasi gencatan senjata dengan tujuan mematahkan tekad rakyat Palestina dan memaksa mereka meninggalkan rumah mereka.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: GASTAT: Lebih dari 15 Juta Jamaah Tunaikan Umrah pada Kuartal Pertama 2025