Kairo, 13 Syawal 1434/20 Agustus 2013 (MINA) – Mohamed Badie (70), pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin ditahan pada dini hari Selasa di sebuah flat perumahan di Kota Nasr di timur laut Kairo. Sebuah kantor berita negara mengatakan.
“Informasi itu datang ke aparat keamanan ketika menemukan tempat persembunyiannya,” kata OnTV, saluran satelit pro-militer, yang menayangkan rekamannya untuk menunjukkan kondisi Badie setelah penahanannya. Demikian menurut laporan Al Jazeera seperti dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Selasa (20/8).
Sumber itu mengatakan bahwa Badie sedang dalam perjalanan ke penjara di bawah pengamanan ketat, mengutip. Badie dan wakilnya Khairat el-Shater, yang berada dalam tahanan, akan diadili bulan ini atas tuduhan peran mereka dalam pembunuhan delapan demonstran di luar markas ikhwan Kairo pada bulan Juni.
Bernard Smith, Al Jazeera, melaporkan dari Kairo, Badie telah terlihat di depan umum hanya sekali sejak Mursi digulingkan dan sebagian besar pimpinan Ikhwan sekarang dalam tahanan pemerintah militer yang dipimpin.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
“Dia mengadakan aksi protes di Masjid Rabaa,” kata wartawan Al Jazeera.
“Itulah kali pertama orang melihat Badie. Dia berada dalam persembunyian sejak saat itu,” tambahnya. Pada halaman facebook dari Kementerian Dalam Negeri menampilkan gambar Badie dengan keterangan atas penangkapannya.
Menteri Dalam Negeri Mohamed Ibrahim mengatakan kepada Al Masry Al Youm, sebuah koran lokal, bahwa Badie telah ditangkap pada dini hari Selasa. Ia menambahkan bahwa penangkapan tersebut adalah hasil pengamatan di bawah arahan gerakan aparat Keamanan Kairo untuk menangkap Badie.
Beberapa hari lalu anak lelaki Badie, Ammar Badie (38) tewas saat terjadi penembakan berdarah dari militer Mesir. Ammar Badie, meninggal karena luka peluru saat berusaha bersama demonstran melakukan protes di Kota Ramses Square. (T/P013/R2).
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah